SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Dalam era modern yang terus berkembang pesat, kepemimpinan menjadi elemen kunci dalam menghadapi berbagai tantangan. Perubahan yang cepat dan kompleksitas yang semakin meningkat menuntut pemimpin untuk memiliki inovasi dan kreativitas dalam pendekatannya. Salah satu konsep kepemimpinan yang kini semakin relevan adalah kepemimpinan adaptif dan kreatif.
Birokrasi pemerintahan juga membutuhkan sosok pemimpin berkaliber tinggi untuk menyelesaikan berbagai persoalan di masyarakat, meningkatkan kepercayaan publik, serta memastikan kualitas pelayanan yang tetap prima. Inilah yang dilakukan oleh Dr. Lia Istifhama, S.HI., M.E.I., sejak dilantik sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI). Sosok yang akrab disapa Ning Lia ini dinilai tidak hanya membangun wacana, tetapi juga turun langsung ke lapangan guna menguatkan peran DPD RI di tengah masyarakat.
Belum genap enam bulan menjabat sebagai senator, Dr. Lia Istifhama berhasil meraih penghargaan bergengsi “Pin Emas Kamulyan”. Penghargaan ini diberikan oleh tiga lembaga, yaitu Pusat Training dan Motivasi Thanks Institute Indonesia, Pusat Kajian Para Tokoh Nusantara Al Maghribi, dan Mabes Media. Pin Emas Kamulyan memiliki makna sebagai simbol kemuliaan dan diberikan kepada tokoh yang berkontribusi besar dalam bidang sosial, budaya, serta kepemimpinan. Dr. Lia menerima penghargaan ini dalam kategori Best Inspiring Women 2025, sebuah pengakuan atas kiprahnya dalam menginspirasi perempuan untuk aktif dan berperan di berbagai lini kehidupan.
Panelis dari Thanks Institute Indonesia, Dr. Ketut Abid Halimi, menegaskan bahwa Ning Lia merupakan figur yang tetap menjaga idealismenya sebagai aktivis sosial. “Harus diakui, Ning Lia terus menunjukkan konsistensinya dalam mendukung masyarakat. Saat ini, ketika telah menjadi anggota DPD RI, kiprahnya semakin nyata dalam memperjuangkan kepentingan rakyat di Senayan,” ungkap Ketut.
Lebih lanjut, Ketut menilai bahwa Ning Lia juga memiliki kepedulian tinggi terhadap budaya. Hal ini terlihat dari sikapnya yang merangkul para budayawan serta menghargai keberagaman seni dan tradisi Nusantara. “Kecintaannya terhadap budaya sangat terasa. Ia dengan rendah hati selalu menghormati serta memberikan ruang bagi para budayawan untuk tetap eksis,” tambahnya.
Penyematan Pin Emas Kamulyan kepada Dr. Lia Istifhama berlangsung di Goa Kamulyan, Pusat Kajian Para Tokoh Nusantara di Pondok Pesantren Al Maghribi, Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (16/3/2025) pukul 21.00 WIB. Acara ini juga dihadiri oleh beberapa Kapolres yang turut menerima penghargaan serupa atas dedikasi mereka dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Ning Lia mengungkapkan apresiasinya kepada para budayawan yang terus menjaga keluhuran budaya dengan penuh ketulusan. “Jika berbicara tentang keberlanjutan budaya bangsa, kita harus mengakui bahwa para budayawan memiliki peran besar dalam memastikan budaya tetap hidup di tengah generasi muda. Mereka melakukannya dengan sepenuh hati tanpa pamrih,” ujar Ning Lia.
Lebih lanjut, Ning Lia juga menyoroti pentingnya tafakur sebagai bagian dari menjaga kejernihan pikiran dan batin. “Sangat tidak mudah bagi siapa pun untuk menyediakan waktu untuk bertafakur guna menjaga ketenangan batin. Saya berharap, para budayawan dan tokoh agama senantiasa menyelipkan doa untuk keberlangsungan Indonesia agar selalu damai dan generasi muda tetap memiliki solidaritas sosial yang kuat,” pungkasnya.
Tak hanya meraih penghargaan ini, sebelumnya Dr. Lia Istifhama juga memperoleh pengakuan dari Lembaga Survei ARCI sebagai senator dengan produktivitas kerja tertinggi di DPD RI untuk wilayah Jawa Timur. Hal ini semakin mempertegas bahwa dirinya merupakan figur pemimpin perempuan yang inspiratif, adaptif, serta memiliki kepedulian tinggi terhadap masyarakat dan budaya.
Dengan pencapaiannya ini, Dr. Lia Istifhama diharapkan dapat terus menjadi teladan bagi banyak pihak, terutama bagi perempuan Indonesia yang ingin berkontribusi di berbagai bidang. Kiprahnya dalam memperjuangkan kepentingan rakyat dan menjaga nilai-nilai budaya menjadi bukti nyata bahwa kepemimpinan yang adaptif, kreatif, dan inspiratif adalah kunci dalam menghadapi tantangan zaman.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin