BANGKALAN, RadarBangsa.co.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melakukan penanaman kedelai dengan menggunakan drone di lahan seluas 3,5 hektar di Desa Dlemer, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan pada Rabu (24/1).
Penanaman melalui teknologi udara ini merupakan bagian dari Gerakan Swasembada Kedelai dengan Teknologi Smart Precision Farming dan Pupuk Bio Organik Attapulgite. Metode ini terbukti lebih efisien dibandingkan dengan proses manual.
Menurut Gubernur Khofifah, penanaman kedelai dengan drone merupakan harapan baru, terutama di daerah yang sebelumnya selama 25 tahun menjadi lahan tidur. Setelah diolah selama 5 hari, lahan tersebut siap untuk ditanami benih kedelai.
Proses penanaman kedelai menggunakan drone ini dilakukan dengan kerjasama bersama PT Hudson Global Indonesia. Durasi penanamannya hanya memerlukan waktu 10-15 menit per hektar, jauh lebih cepat daripada proses manual yang seringkali memakan waktu lebih dari sehari.
Selain itu, Gubernur Khofifah juga menyoroti aspek biaya yang lebih terjangkau. Biaya yang dikeluarkan untuk penanaman menggunakan drone ini mencapai sekitar Rp150 ribu, yang jauh lebih ekonomis dibandingkan dengan metode manual yang memerlukan anggaran hampir Rp2 juta.
“Ini menjadi harapan baru bagi produktivitas lahan yang ideal. Ini luar biasa dengan smart farming yang presisi, mengingat kebutuhan teknologi di sektor pertanian menjadi semakin penting,” ujar Gubernur Khofifah.
Gubernur Khofifah berharap bahwa keberhasilan metode ini dapat diaplikasikan di desa-desa lain di Bangkalan dan Jawa Timur. Dengan demikian, visi Bangkalan sebagai sentra kedelai nasional dapat tercapai.
“Mudah-mudahan ini akan menjadi referensi bagi desa-desa lain, tidak hanya di Bangkalan tetapi juga di daerah-daerah lain di Jawa Timur,” tambahnya dengan harapan.