LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – PT Ababil Group dan Sang Pejuang Sholawat peduli dalam membantu masyarakat Lamongan yang tengah terdampak bencana kekeringan dan alami krisis air bersih.
Sejak hari Sabtu kemarin hingga saat ini, luar biasa PT Ababil Group sudah memberikan bantuan air bersih di beberapa wilayah kecamatan dan desa terdampak kekeringan sebanyak 50 ribu liter tiap harinya.
“ Dari 6 kecamatan yakni Tikung, Kembangbahu, Mantup, Sambeng, Sugio dan Babat dan beberapa desa terdampak kekeringan sudah kita bantu dan lakukan dropping air bersih untuk kebutuhan masyarakat,” ujar Ahmad Sandy, Pendiri Pejuang Sholawat juga Pemilik PT. Ababil Group, Kamis (21/9).
Bos Muda Sandy menjelaskan, selama 6 hari ini, ia dan anggotanya selalu berkeliling ke desa – desa terpencil senantiasa memberikan bantuan air kepada masyarakat yang memang saat ini sangat membutuhkan kebutuhan akan air bersih.
“Sekira kurang lebih ada sekitar 300 ribu liter air bersih yang sudah kita gelontorkan di masing – masing desa. Kami terus berupaya mencari desa lainnya yang mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih untuk kita bantu dropping,” ungkapnya.
Sungguh luar biasa pengusaha muda ini yang namanya sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat Lamongan itu menyatakan, kegiatan baksos dropping air bersih ini akan terus dilakukan terus menerus oleh PT Ababil.Group dan pejuang sholawat hingga musim penghujan tiba.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan, Joko Raharto menyebutkan, ada sekitar 7 kecamatan di wilayah Lamongan yang saat ini alami kekeringan dan juga krisis air bersih.
“Di Kecamatan Tikung yakni di Desa Soko, Botoputih, Dukuhagung. Kecamatan Kembangbahu, Desa Katemas, Kaliwates, Gintungan, Tlogoagung. Kecamatan Sugio, Desa Bedingin, Sekarbagus, Sidorejo dan Karangsambigalih,” ucapnya.
Selanjutnya, kata Joko, Kecamatan Modo, ada di Desa Sumberagung dan Desa Nguwok. Kecamatan Sarirejo di Desa Kedungkumpul, Kecamatan Deket di Desa Plosoboden, kemudian Kecamatan Mantup di Desa Kedungbembem.
“Dilakukan dropping air bersih di lokasi desa atau dusun yang kekurangan air bersih dampak kemarau, dan juga tandon sementara untuk menyimpan air dropping, berupa terpal atau profiltank,” terang Joko.
Ia menjelaskan, pada tanggal 30 agustus 2023 lalu, kepala desa dan camat lokasi terdampak diundang Pemkab Lamongan untuk rapat yang dipimpin Asisten 1 bersama OPD terkait untuk mencari potensi solusi, jangka pendek, menengah dan panjangnya.