KEDIRI, RadarBangsa.co.id – Pengurus Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Kabupten Kediri bersama Kementerian Agama dan Kesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) Kabupaten Kediri terus berupaya untuk memaksimalkan peran tokoh dan fungsinya masing-masing, salah satunya dengan mengadakan sosialisai tentang “Literasi Komunikasi Lintas Tokoh dan Pemuda Agama Dalam Mendukung Pemilu Damai dan Harmoni”, Jum’at, 14 April 2023.
Ketua FKUB Kabupaten Kediri, KH. Dafid Fuadi, S.Ag., M.Ag, dikonfirmasi mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk menjaga kedamaian dan keharmonisan masyarakat di tahun politik yang semakin memanas.
“Alhamdulillah tingkat kehadiran pesertanya dari berbagai tokoh lintas agama dan tokoh lintas pemuda dari berbagai agama tadi cukup bagus. Tentu untuk menjaga kedamaian dan keharmonisan masyarakat itu bukan sekedar formalitas seperti ini saja, tapi kalau bisa juga diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Karena kita semuanya sepakat bahwa masyarakat bisa produktif, bisa maju, bisa berprestasi, itu kalau memang hidupnya harmonis dan damai. Kalau konflik, kapan majunya, kapan produksinya, kan begitu,” katanya.
Gus Dafid berharap, di momentum Pemilu tahun 2024 dan semua aktivitas kehidupan sehari-hari, harus tetap menjaga kedamaian dan harmonisasi dalam bermasyarakat, serta tidak menjadikan perbedaan sebagai perpecahan.
“Jadi, kita semuanya sadar bahwa kita butuh dengan kerukunan, butuh dengan kedamaian, butuh dengan keharmonisan. Oleh karena itu, kalaupun ada membentuk momentum besar, misalkan Pemilu atau yang lain, jangan sampai menjadi penyebab konflik masyarakat. Pilihan politik berbeda pasti iya, tapi jangan sampai perbedaan ini menjadikan kita terpecah belah,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri, Ahmad Faiz, S.Ag., M.HI mengungkapkan, pihaknya sangat mensupport adanya kegiatan-kegiatan seperti yang dilakukan oleh FKUB, karena hal ini sejalan dengan misi Kemenag dalam rangka untuk menggaungkan konsep moderasi beragama yang ada di Kementerian Agama.
“Kita di Kementerian Agama itu punya konsep moderasi beragama yang tujuannya tidak lain untuk membangun kerukunan, membangun keselarasan, sinergi antar umat, tokoh agama, pemuda lintas agama. Dengan kategori itu, dalam konsep moderasi beragama itu ada empat hal, yaitu harus cinta tanah air, anti kekerasan, toleransi, dan yang keempat adalah akomodatif terhadap budaya. Jadi itu yang dikedepankan,” ulasnya.
Lebih Lanjut, dijelaskan, kegiatan semacam ini sangat pas konsepnya dengan Kemenag. Sehingga dirinya sangat senang dan sangat berharap kegiatan-kegiatan semacam ini terus digulirkan, terutama di lingkup masyarakat, lebih-lebih dalam menjelang tahun politik.
“Karena itu, tahun ini betul-betul bisa kita persiapkan dengan baik. Mudah-mudahan ini semua bisa berjalan lancar sesuai dengan harapan kita bersama. Kami mohon kepada masyarakat beragama agar tidak menggunakan tempat ibadah sebagai salah satu sarana untuk proses politik atau kampanye. Jadi, tempat beragama itu murni kita manfaatkan untuk ibadah. Karena itu akan sangat rawan terhadap masalah-masalah sara. Itu tidak pas lah dengan tujuan yang selama ini kita pakai bersama,” jelasnya.