JAKARTA, RadarBangsa.co.id – Varian baru Covid-19 bernama Arcturus belakangan terdeteksi di Indonesia. Varian ini sempat membuat kasus Covid-19 di Singapura melonjak.
Sementara di Indonesia ada pertambahan kasus konfirmasi. Ada sebanyak 941 kasus dan enam orang meninggal pada Minggu 16 April 2023.
Hal ini anggota Komisi IX DPR Edy Wuryanto mengimbau pada para pemudik yang pulang ke kampung halaman untuk tidak lalai dan terus menerapkan protokol kesehatan. Ia khawatir jika varian baru Covid-19 tersebut mempengaruhi imunitas masyarakat, sehingga terjangkit varian Arcturus.
“Yang datang ke kampung halaman, jangan bawa oleh-oleh virus Covid-19. Harus sehat juga,” kata Edy dalam keterangan tertulisnya, Selasa (20/4/2023).
Setidaknya hingga dua minggu kedepan, kata Edy, semua harus waspada terhadap kenaikan Covid-19. Meski pada varian sebelumnya tidak ada lonjakan signifikan, bukan berarti terlalu percaya diri dan meremehkannya.
Edy menghimbau, pemerintah dan masyarakat untuk tidak lengah saja. Sebab, varian arcturus ini belum diketahui akan seberapa parah, dan apakah akan kembali membuat kasus melonjak atau tidak.
Politisi PDI Perjuangan ini meminta pemerintah dan masyarakat tuk bekerja sama agar varian arcturus ini tidak melonjak pasca lebaran. Caranya adalah pemerintah tetap mengawasi protokol kesehatan (prokes) dan terus mensosialisasi layanan vaksinasi.
Selain itu, masyarakat diminta untuk tetap melakukan prokes dengan baik dan mengikuti vaksinasi. Tempat-tempat yang diprediksi adanya kerumunan seperti stasiun, rest area, maupun bandara harus disediakan sarana vaksinasi Covid-19.
“Imbauan untuk vaksinasi harus tetap dilakukan. Masyarakat harus terus dibujuk,” ucapnya.
Selanjutnya, Edy meminta pemerintah daerah juga untuk kooperatif. Pada daerah tujuan mudik, setidaknya masyarakatnya sudah banyak yang divaksin Covid-19 dengan tujuan membentuk kekebalan.
“Jika ingin mengakhiri pandemi, semua harus mau gotong royong,” ujarnya. Data Satgas Covid-19, kasus di Indonesia terlihat masih bertambah.
Cakupan vaksinasi booster pertama dan kedua tidak bertambah signifikan. Untuk booster 1 cakupannya 68.706.752 orang dan booster 2 sebanyak 3.126.227 orang.