NARINGGUL- CIANJUR, RadarBangsa.co.id – Mensejahterakan masyarakat, meningkatkan ekonomi warga, daya jual hasil pertanian meningkat, desa Mekarsari bisa setara dengan desa-desa yang sudah maju di Kabupaten Cianjur, apabila infrastruktur jalan dan jembatan menuju desa Mekarsari ataupun jalan desa, jalan lingkung terbangun.
Kepala desa Mekarsari Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat, Soleh Hermawan kepada Jurnalis RadarBangsa.co.idsesaat bersilaturrahim ke desa itu menyampaikan, “peningkatan perekonomian masyarakat desa Mekarsari “terkendala” karena infrastruktur jalan dan jembatan yang belum memadai”. Kantor Desa Mekarsari, Rabu (06/01/2021).
Jika kedua fasilitas umum tersebut bisa terlaksana, akan banyak memberikan manfaat, kelak dirasakan masyarakat, otomatis pertumbuhan ekonomi masyarakat meningkat, dan yang lainnya akan mengikuti.
Adapun panjang akses jalan yang diharapkan oleh masyarakat sekitar 7.000 meter, melintasi 2 (dua) sungai. Disanalah jembatan itu dibangun, yaitu; pertama; pembangunan infrastruktur jembatan Tepuya pada kali Ciogong dan Cidaun. Kedua; Pembangunan infrastruktur jembatan Yowigkorem.
Sangat tidak mustahil, bila kedua fasilitas itu dapat terbangun, boleh kita saksikan secara bersama, desa yang selama ini sepi, Inshaa Allah akan ramai, bahkan dapat meningkatkan etos kerja para petani. Jelasnya.
Tapi, jika kedua fasilitas itu belum terbangun, hasil pertanian masyarakat banyak dinikmati oleh para kelompok atau bandar-bandar daripada masyarakat desa ini. Jelasnya sambil geleng-geleng kepala.
Adapun hasil bumi atau pertanian masyarakat selama ini; padi, gula merah, kapolaga, cengkeh, kencur, jahe, berbagai macam jenis buah-buahan, berupa duren, jengkol, pete, rambutan, bahkan banyak lagi, tidak dapat diuraikan satu-persatu. jelasnya lagi sambil tersenyum manis penuh syukur.
Kita sangat prihatin terhadap masyarakat, sementara kita sendiri tidak dapat berbuat banyak atas keluhan masyarakat seketika mendapatkan hasil pertaniannya banyak. Sementara hasil jualnya rendah, karena biaya angkut atau ojeknya mahal, sehingga hasil pendapatan yang banyak tersebut tetap rendah. Paparnya kembali.
Ketika ada acara di kabupaten Cianjur kepada mereka yang berwewenang sering saya keluhkan atas kondisi desa Mekarsari ini, dengan harapan mereka bisa memperhatikan seperti desa yang lain, jauh lebih maju.
Sebagai pengguna tetap infrastruktur ini, ada 4.200 jiwa, 1.368 kepala keluarga, tersebar di 38 RT, 8 RW, dan 4 dusun.
Bahkan, di desa ini juga ada satu unit puskesmas pembantu (Pustu), akan tetapi kondisinya sedang rusak, perlu perehapan, jelasnya sambil menunjuk gedung pustu yang sedang rusak tersebut.
Pasilitas umum di desa Mekarsari ini sudah cukup banyak, seperti 3 PAUD, 5 MDTA, 1 RA, 8 Posyandu, masjid, dan juga Sekolah Dasar (SDN), aula kantor desa.
Dalam pengelolaan usaha tani masyarakat sudah bagus, karena selalu mendapatkan penyuluhan pertanian dari petugas penyuluhan pertanian lapangan (PPL).
Hampir semua masyarakat telah memiliki tanah garapannya dan itu milik mereka sendiri. Jelas Kades dengan semangat.
Sekarang ini juga desa Mekarsari telah memiliki infrastruktur jalan dan jembatan itu, tapi jalannya jalan koral, jembatan gantung, sama sekali tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Terhadap musibah covid-19 sedang melanda kita, desa Mekarsari banyak melakukan kegiatan seperti penyemprotan, membagikan masker, cuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, hindari kerumunan, semuanya bekerjasama dalam melaksanakannya, baik TNI/Polisi, petugas kesehatan, perangkat desa, serta masyarakat desa ini. Terangnya
Terakhir kades Soleh Hermawan mengatakan, “kepada pemerintah daerah, provinsi, dan juga pemerintah pusat kami ucapkan terimakasih atas bantuan dan perhatiannya selama ini, namun tolonglah perhatikan fasilitas infrastruktur jalan dan jembatan ke desa Mekarsari ini. Pintanya.
Kepada masyarakat desa Mekarsari dihimbau untuk selalu patuh kepada protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan covid-19 di desa Mekarsari ini. Tutupnya
(A.E.Nasution)