KOTA SEMARANG, RadarBangsa.co.id – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, saat meninjau kondisi Shelter Penampungan Anjing Sementara di Jalan Kompol Maksum Semarang pada Selasa (9/1). Animals Hope Shelter Indonesia, komunitas pecinta hewan, mengapresiasi respons cepat Pemerintah Kota Semarang terkait bantuan penanganan yang akan dijagal.
Dinas Pertanian Kota Semarang, di bawah Pemkot Semarang, segera menugaskan dokter hewan untuk memeriksa seluruh anjing yang diamankan. Selain pemberian makanan, juga mendapatkan multivitamin guna meningkatkan kondisi kesehatan.
Ketua LSM Animals Hope Shelter Indonesia, Christian Josua Pale, menyatakan terima kasih atas evakuasi 266 anjing oleh Dinas Pertanian Kota Semarang. Ia berharap bantuan tersebut dapat terus dilakukan agar kesehatan hewan yang telah diselamatkan tetap terjaga. Pale juga mendesak kepolisian untuk menyelidiki kelompok jagal, mengungkap bahwa anjing-anjing tersebut diduga dicuri oleh para pelaku.
“Fokus saya adalah membongkar sindikat perdagangan daging . Ini adalah kesempatan kita untuk mencapai standar internasional. Saya ingin Indonesia tertib terkait aturan dan larangan konsumsi daging anjing. Kita perlu undang-undang pidana yang memberikan efek jera kepada para pelaku,” ungkap Pale.
Sub Koordinator Keswan dan Kesmavet Dispertan Kota Semarang, Irene Natalia Siahaan, menjelaskan bahwa shelter penampungan sementara ini sudah cukup baik, tetapi perlu perawatan dan kebersihan rutin untuk mencegah penyakit. Pihaknya bekerja sama dengan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) untuk menyediakan dokter dan paramedis guna menjaga kesehatan anjing.
“Kami melakukan pengecekan kesehatan, memberikan injeksi vitamin, obat kutu, dan pengobatan karena ada yang terluka. Sejak awal penampungan, kami juga membantu melepaskan jerat tali di mulut dan leher, terutama bagi yang mengalami malnutrisi,” papar Siahaan.
Selain itu, dirinya mengakui ada beberapa anjing yang teridentifikasi terkena penyakit cacing jantung. Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak mengkonsumsi daging anjing karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang gawat.
“Untuk yang cacing jantung, dari hasil rapid di salah satu klinik Kota Semarang didapati, tetapi anjing sudah meninggal. Sementara kami dari Dinas mengirimkan 11 ekor anjing yang mati, kami sudah kirim sampel untuk cek rabies,” terangnya.
Lebih lanjut, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mendorong agar bisa terus dilakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Mbak Ita, sapaan akrabnya juga mengingatkan agar masyarakat tidak lagi mengkonsumsi daging anjing karena dapat membahayakan kesehatan.
“Penyakit ini, cacing jantung, bisa berakibat sakit dan kematian dan harus dihindari. Selain itu penyakit yang ditularkan (akibat mengkonsumsi daging anjing) juga bisa rabies. Jateng sudah bebas rabies, kalau terjadi sangat disayangkan,” pungkasnya.