Fakta sebenarnya terkait perkelahian di wotgandul Semarang Tengah.

- Redaksi

Senin, 21 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Radarbangsa.co.id

Maraknya berita yang beredar di berbagai media elektronik terkait pengeroyokan di wotgandul kota Semarang,Jawa Tengah,ditanggapi oleh Ria Budi selaku korban penganiayaan yang dilakukan oleh saudara S,itu adalah berita sepihak,dan tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya.

Saat ditemui wartawan Radar Bangsa,Minggu 21/4/2025 Ria Budi menyampaikan, kejadian bermula ketika saudara david,sopir kakaknya membeli 2 galon minuman diwarungnya dengan mengendarai mobil pada hari Sabtu 12/04/ 2025 pukul 09.15 wib.

Tiba-tiba saudara S menegur david, mengatakan bahwa lampu mobilnya supaya dimatikan,karena sorotan lampunya mengganggu matanya yang katanya masih dalam masa penyembuhan usai operasi katarak.

Karena mengetahui saudara S menegur david,kemudian ria budi keluar dari toko untuk memberikan penjelasan kenapa saudara S menegur sopir kakaknya tersebut, namun teguran itu ditanggapi dengan nada tinggi oleh saudara S, sehingga terjadilah percekcokan, hingga saudara S menyerang dengan meluncurkan pukulan terlebih dahulu kepada Ria Budi secara bertubi-tubi sampai jatuh pun masih dipukuli secara membabi buta, tidak hanya itu,saudara S juga menendang paha dan menyikut dagu istri ria budi yang kebetulan melerai, kejadian ini terekam jelas dlm kamera cctv.

Karena melihat ria budi mengalami luka lebam di seputar wajah, saudara roby anak dari ria budi dan saudara iparnya mendatangi saudara s untuk menanyakan dan mengklarifikasi kenapa papanya dipukuli sampai seperti itu, kemudian saudara s tidak menanggapi dengan baik malah mengajak berkelahi robi, lalu terjadilah perkelahian antara saudara s dan robi. Karena ria budi mengetahui anaknya berkelahi dengan saudara s, maka diapun segera menghampiri dan kemudian terjadilah perkelahian yang marak beredar di media, bahwa itu adalah pengeroyokan yang dilakukan oleh ria budi beserta keluarganya.

Kasus ini saat ini masih ditangani Polsek Semarang Tengah dan masih dalam tahap penyelidikan, karena kedua-duanya sama-sama melapor.

Kapolsek Semarang Tengah AKP I Putu Agus Indra Permana mengatakan, dari kejadian ini pihaknya telah menerima dua laporan kasus Penganiayaan,karena kedua belah pihak sama-sama melapor.Kasusnya saat ini masih dalam proses penyelidikan dan menunggu hasil visum.

Kami menerima dua laporan.Kasusnya saat ini sudah kami proses dalam tahap penyelidikan.Kami masih mengumpulkan bukti dan memeriksa saksi-saksi,” Imbuhnya.

Ria Budi berharap Polsek Semarang Tengah dapat menyelesaikan kasus ini secara jelas, transparan dan presisi, karena dia merasa dirinya adalah korban, tapi berita yang beredar luas seolah-olah dirinya adalah pelaku pengeroyokan.

Untuk menyikapi berita yang beredar di media sosial dan elektronik, saudara ria budi meminta pendampingan kepada Kuasa Hukum dari Lembaga Bantuan Hukum Ratu Adil Kota Semarang, melalui Taufiqurahman SH., MH dan rekan-rekan. Juga Ketua LSM Buser Indonesia Didik Agus Riyanto.

Ketika melakukan pendampingan di Polsek Semarang Tengah,Kuasa Hukum Taufiqurrahman SH.,MH menyampaikan untuk tidak melihat berita sepihak,tanpa melihat fakta yang sebenarnya dan melihat video dari awal kejadian sampai akhir ( jangan ada editan/potongan video).Langkah-langkah yang akan kami lakukan adalah melakukan pendampingan hukum terhadap ria Budi dan keluarganya.

Sementara Ketua LSM Buser Indonesia Didik Agus Riyanto berharap dalam kasus ini media dalam pemberitaan harus mencari informasi yang valid dari kedua belah pihak,karena setelah beliau menyaksikan rekaman cctv asli tanpa adanya potongan sangat berbeda dengan video yang beredar,dan dalam kasus ini antara kedua belah pihak, sama-sama melaporkan di Polsek Semarang Tengah,beliau berharap untuk pihak kepolisian bertindak adil dan tidak tebang pilih dalam menangani kasus ini,mengingat kasus ini sudah viral dan tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya, didik berharap supaya semua selesai dengan baik dan diselesaikan secara kekeluargaan.

Penulis : Ok/AG

Editor : Bandi

Berita Terkait

Polda Metro Jaya Selidiki Dugaan Penguasaan Tanah BMKG oleh Ormas GRIB Jaya
Jan Hwa Diana Jadi Tersangka, Begini Kronologi Nekat Menggelapkan 108 Ijazah Karyawan UD Sentoso Seal
Semarang Dibuat Gempar, Pelajar Konvoi Bawa Sajam
Pelaku Kekerasan Anak di Gresik Ditangkap Polisi
Tragedi Longsor di Trenggalek, Dua Korban Ditemukan Tertimbun, Warga Berharap Cepat Ditemukan Semua
Polda Jateng Tangkap Enam Oknum Ormas di Semarang dan Blora
Polisi amankan dua remaja bawa clurit dan kapak diduga hendak tawuran di Kendal
Paguyuban Kades Bahurekso Gelar Kick Off Meeting Pendampingan Hukum Dana Desa Bareng Kejari Kendal

Berita Terkait

Sabtu, 24 Mei 2025 - 08:59 WIB

Polda Metro Jaya Selidiki Dugaan Penguasaan Tanah BMKG oleh Ormas GRIB Jaya

Jumat, 23 Mei 2025 - 19:53 WIB

Jan Hwa Diana Jadi Tersangka, Begini Kronologi Nekat Menggelapkan 108 Ijazah Karyawan UD Sentoso Seal

Jumat, 23 Mei 2025 - 17:46 WIB

Semarang Dibuat Gempar, Pelajar Konvoi Bawa Sajam

Jumat, 23 Mei 2025 - 11:47 WIB

Pelaku Kekerasan Anak di Gresik Ditangkap Polisi

Kamis, 22 Mei 2025 - 20:57 WIB

Tragedi Longsor di Trenggalek, Dua Korban Ditemukan Tertimbun, Warga Berharap Cepat Ditemukan Semua

Berita Terbaru