PROBOLINGGO, RadarBangsa.co.id – Kawasan wisata Ranu Segaran di Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, berubah menjadi lautan manusia pada Sabtu (8/11/2025). Ribuan pengunjung dari berbagai daerah tumpah ruah menghadiri Grand Opening Festival Seven Lakes 2025, sebuah agenda wisata dan budaya yang digagas untuk memperkenalkan kekayaan alam, potensi pertanian, serta kearifan lokal masyarakat Probolinggo.
Sejak pagi, suasana kawasan Ranu Segaran sudah dipenuhi warga dan wisatawan. Gemuruh tepuk tangan dan sorak sorai mengiringi jalannya acara pembukaan yang dimulai pukul 08.00 WIB. Perhelatan ini menjadi salah satu momentum penting dalam kalender pariwisata Jawa Timur tahun ini, dengan tema “Unity of Seven Lakes – Harmony of Nature”, yang merefleksikan semangat persatuan dalam harmoni alam.
Kemeriahan acara semakin terasa dengan hadirnya sejumlah pejabat penting. Gubernur Jawa Timur diwakili oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, sementara Wakil Menteri Perindustrian hadir melalui Kepala BDI Surabaya. Turut hadir pula Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto bersama istri, Dankodaeral Laksda TNI Ali Triswanto, Bupati Probolinggo Mohammad Haris atau yang akrab disapa Gus Haris, serta jajaran Forkopimda Kabupaten Probolinggo. Tidak ketinggalan pimpinan instansi vertikal, BUMN, dan BUMD yang turut mendukung suksesnya acara ini.
Menurut panitia penyelenggara, lebih dari 2.000 peserta hadir dalam pembukaan tersebut. Mereka terdiri dari ASN Kabupaten Probolinggo, pelaku UMKM, komunitas seni dan budaya, hingga masyarakat umum. Beragam atraksi budaya, musik daerah, dan pameran produk lokal turut menambah semarak suasana, menjadikan festival ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga ruang promosi ekonomi dan kreativitas masyarakat.
Dalam sambutannya, Bupati Probolinggo Gus Haris menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat. Ia menilai festival ini merupakan momentum strategis untuk mengangkat potensi wisata daerah sekaligus memperkuat identitas budaya masyarakat Probolinggo. “Tujuan utama kegiatan ini adalah memperkenalkan potensi alam, budaya, dan kearifan lokal Kabupaten Probolinggo, khususnya di wilayah Tiris yang memiliki tujuh danau dalam satu kawasan,” ujarnya.
Gus Haris menambahkan, Probolinggo bukan hanya dikenal dengan pesona alamnya, tetapi juga memiliki peran penting dalam sektor pertanian. Kabupaten ini merupakan sentra penghasil tembakau terbesar kedua di Jawa Timur, serta penghasil bawang merah yang menjadi salah satu komoditas unggulan daerah. “Melalui festival ini, kami ingin pariwisata menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat sekaligus menjaga kelestarian alam. Kami bertekad mengembalikan kejayaan Kabupaten Probolinggo sebagai daerah yang makmur dan berdaya saing,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto yang turut memberikan sambutan menyampaikan rasa bangganya dapat hadir dalam kegiatan yang sarat nilai budaya ini. “Kegiatan seperti ini menunjukkan semangat masyarakat Probolinggo untuk maju bersama. Kami mengajak semua pihak untuk terus mencintai dan menjaga tanah kelahiran agar menjadi daerah yang aman, damai, dan berkembang,” tuturnya.
Festival Seven Lakes 2025 tidak hanya terpusat di Ranu Segaran. Kegiatan berlangsung serentak di lima titik destinasi unggulan lainnya, yakni Lapangan Kertosuko Krucil, Bermi Eco Park Krucil, kawasan Kecamatan Krucil, dan area wisata Gunung Argopuro. Beragam kegiatan digelar, mulai dari pameran kuliner tradisional, lomba fotografi wisata, hingga pentas seni lintas komunitas.
Bagi masyarakat, festival ini menjadi ajang rekreasi sekaligus edukasi. Tidak sedikit pengunjung yang memanfaatkan momen ini untuk mengenalkan potensi wisata alam kepada anak-anak mereka. Para pelaku UMKM pun merasakan dampak positif, sebab selama acara berlangsung, transaksi ekonomi di area festival meningkat tajam.
Festival Seven Lakes 2025 diharapkan menjadi agenda tahunan yang memperkuat posisi Kabupaten Probolinggo sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur. Dengan dukungan masyarakat dan pemerintah, kawasan Ranu Segaran diyakini mampu menjadi ikon baru wisata alam dan budaya yang berkelanjutan di daerah tapal kuda ini.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan penampilan tari kolosal yang menggambarkan keindahan tujuh danau di Tiris. “Melalui kebersamaan ini, kita wujudkan Probolinggo yang berdaya, berbudaya, dan bermartabat,” pungkas Bupati Haris.
Penulis : Nanang
Editor : Zainul Arifin










