PROBOLINGGO, RadarBangsa.co.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo melakukan fogging di Dusun Bringin Desa Talkandang, Kecamatan Kotaanyar, Probolinggo, pada Kamis (28/12/2023), sebagai langkah pencegahan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD). Sebelum menjalankan fogging, Dinkes menyelenggarakan penyuluhan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan konsep 3M Plus.
Dalam sesi penyuluhan tersebut, Perangkat Desa Talkandang, kader, dan tokoh masyarakat turut hadir bersama Kepala Desa Talkandang, tenaga kesehatan, dan perwakilan dari Promkes Puskesmas Kotaanyar.
Dr. Dewi Vironica, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Kabupaten Probolinggo, menjelaskan bahwa 3M Plus mencakup berbagai upaya tambahan sebagai bentuk pencegahan. “Seperti memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, penggunaan obat anti nyamuk, pemasangan kawat kasa pada jendela dan ventilasi, gotong royong membersihkan lingkungan, pemeriksaan tempat-tempat penampungan air, penyimpanan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup, pemberian larvasida pada penampungan air yang sulit dikuras, perbaikan saluran dan talang air yang tidak lancar, serta penanaman tanaman pengusir nyamuk,”jelasnya.
Dewi menyampaikan bahwa kegiatan fogging dilakukan sebagai tanggapan terhadap peningkatan kasus DBD di Kecamatan Kotaanyar, khususnya di Desa Talkandang. Sebelum pelaksanaan fogging, langkah utama yang dilakukan adalah PSN 3M Plus.
“Fogging bertujuan untuk membunuh nyamuk dewasa yang aktif berkeliaran dan juga meredam kekhawatiran masyarakat terkait peningkatan kasus DBD di Desa Talkandang,” ungkap Dewi.
Lebih lanjut Dewi Vironica, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Kabupaten Probolinggo, dengan tegas menegaskan bahwa meskipun fogging dianggap sebagai solusi terakhir yang hanya efektif membunuh nyamuk dewasa, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus dianggap sebagai solusi utama dalam rangka upaya pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD).
Dewi mengungkapkan bahwa PSN 3M Plus tidak hanya memberikan kontribusi langsung dalam menanggulangi risiko penyebaran DBD, tetapi juga merupkan pendekatan yang lebih holistik. “PSN 3M Plus merupakan langkah utama kita dalam melibatkan masyarakat secara aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan mereka,” ungkap Dewi dengan keyakinan.
Dewi menyoroti pentingnya Gerakan Bersama Tebas Jentik (Gema Tjantik), yang secara rutin dilaksanakan melalui PSN 3M Plus dan fogging. Dalam konteks ini, ia menyatakan harapannya, “Mudah-mudahan, melalui Gema Tjantik yang menjadi wadah Gerakan Bersama Tebas Jentik, yang terus dilakukan melalui PSN 3M Plus dan fogging, kita dapat melihat penurunan signifikan dalam kasus DBD di Desa Talkandang. Harapan saya adalah agar kita dapat mengakhiri permasalahan ini secara tuntas,” tambahnya.
Dengan kata lain, Dewi Vironica optimis bahwa melalui kombinasi strategi pencegahan yang komprehensif, masyarakat Desa Talkandang akan mendapatkan perlindungan maksimal dari risiko DBD, dan kegiatan pencegahan ini dapat menghasilkan dampak positif yang berkelanjutan.