Forkopimca Cidaun Pembentukan Kampung Tangguh Bersama BPBD Cianjur

Camat Kecamatan Cidaun Herlan Iskandar. S.IP didampingi Forkopimca sedang menyampaikan sambutannya dalam acara pembukaan pembentukan Desa Tangguh Bencana di Aula kantor kecamatan Cidaun

CIANJUR, RadarBangsa.co.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, dibawah Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan M. Taufik Zuhriza, AKS melakukan kegiatan pembentukan Desa Tangguh Bencana.

Dari pantauan jurnalis RadarBangsa.co.id tampak hadir dalam acara pembukaan itu, Camat Kecanatan Cidaun Herlan Iskandar. S.IP, Kapolsek Cidaun, AKP Sumardi. SH, Koramil Cidaun diwakili Babinsa Asep Mulyana, Kabid Pencegahan dan kesiap siagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur M. Taufik Zuhrizal. AKS bersama rombongan, sejumlah peserta dari Retana desa penyangga kecamatan Cidaun di Aula Kantor Camat Cidaun. Rabu (24/11/2021).

Bacaan Lainnya

Selanjutnya Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan M. Taufik Zuhrizal, AKS memaparkan dalam sambutanya; “Desa/Kelurahan Tangguh Bencana adalah sebuah desa atau kelurahan yang telah diberikan pelatihan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk memiliki kemampuan mengenali ancaman di wilayahnya sehingga mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana.

Desa Tangguh Bencana yang diselenggarakan hari ini merupakan tindak lanjut dari pembentukan Kabupaten Tangguh Bencana.

Desa/Kelurahan Tangguh Bencana adalah desa/kelurahan yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan, jika terkena bencana.

Kita sadari bahwa Kabupaten Cianjur terdiri dari 360 desa dan kelurahan memiliki potensi bencana yang berbeda, mulai dari utara dengan potensi gunung merapinya, sampai keselatan memiliki potensi sunami.

“Bupati Cianjur H. Herman Suherman berkeinginan dan mendorong BPBD untuk membentuk seluruh desa se Kabupaten Cianjur menjadi desa tangguh bencana. Sebelumnya, pembentukan desa tangguh bencana ini baru satu atau dua desa dan berjumlah 12 desa. Kita membutuhkan waktu amat sangat panjang. Jika 1 desa pertahunnya, berarti kita membutuhkan waktu 360 tahun baru selesai. Oleh karena itu bupati Cianjur mendorong, mensport BPBD membentuk desa tangguh bencana dengan sesegera mungkin.

Tahun ini dalam rangka 100 hari kerja bupati BPBD membentuk 15 desa tangguh bencana, di triwulan ke-IV ini BPBD membentuk 17 desa tangguh bencana, sehingga di tahun ini jumlah desa tangguh bencana yang terbentuk sebanyak 32 desa tangguh bencana. Tahun depan 2022 rencana membentuk 106 desa, di tahun 2023 direncanakan 106 desa lagi, sisanya diselesaikan dipertengahan tahun 2024 sebelum berakhirnya masya pemerintahan Bupati H. Herman Suherman.

Dengan perencanaan dan pembentukan desa tangguh bencana tersebut pada tahun 2024 Kabupaten Cianjur sudah menjadi kabupaten tangguh bencana.

Destana bertujuan meningkatkan kemampuan desa dalam mitigasi dan kesiapsiagaan bencana, melalui pembangunan fisik, penyadaran masyarakat, dan peningkatan kemampuan dalam menghadapi ancaman bencana. Dalam proses tersebut, semua komponen di dalam desa dilibatkan, termasuk kelompok-kelompok berisiko atau rentan.

Atas rencana tersebut kami berharap dukungan dari seluruh elemen yang ada, baik kecamatan, kepolisian, TNI maupun desa sama-sama dapat mewujudkan harapan bupati untuk menjadikan Kabupaten Cianjur menjadi kabupaten tangguh bencana.

Tentu untuk mencapai harapan tersebut ada indikator-indikator yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan dengan desa tangguh bencana. Salah satu inisiasi BPBD untuk mencapai desa tangguh bencana tersebut adalah, Pertama; Adanya relawan bencana. Sebelumnya BPBD terlebih dahulu membentuk relawan tangguh bencana. Dan jika ada desa belum terbentuk relawan retananya sesegera mungkin dibentuk relawan retananya. Kedua; Situasi aman kadang kita terlalu nyaman sehingga lupa bagaimana kita bisa mempersiapkan diri apalagi terjadi kebencanaan padahal ini adalah waktu emas bagi kita untuk mempersiapkan diri.

Terkadang kita terlalu asik dengan aktivitas kita sehari-hari tanpa memikirkan potensi kebencanaan yang ada disekeliling kita.

Dengan dibentuknya desa tangguh bencana ini merupakan salah satu indikasi upaya mengurangi resiko yang akan terjadi jika bencana itu datang.

Pradikma penanganan bencana sekarang ini tidak hanya penanganan disaat bencana, akan tetapi pradikma bencana sekarang sebelum atau praterjadi apa-apa, dan kita harus mempersiapkan diri.

Kita jangan anti bicara masalah bencana, bukan berarti kita berharap akan terjadi bencana, tapi mempersiapkan diri adalah merupakan keharusan seperti negara Jepang, setiap hari selalu melakukan “mitigasi” mempersiapkan diri dalam menghadapi bencana itu datang.

Kita berharap bencana itu tidak akan pernah terjadi, tetapi kita tidak boleh lengah disaat bencana itu belum datang.

Kita sangat menyadari bahwa bila bencana itu datang tidak mengenal waktu, dan juga kita tidak tau kapan bencana itu akan terjadi. Dan juga kita tidak tau dimana bencana itu akan terjadinya (bencana datang tidak mengenal waktu dan tidak mengenal tempat.

Dengan adanya desa tangguh bencana diharapkan seluruh aparat desanya tanggap, berdasarkan Permendes No. 7 tahun 2021 Sebagai pedoman umumnya Bab II, salah satu prioritas penggunaan Dana Desa (DD) adalah untuk mitigasi kebencanaan.

Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

Camat kecamatan Cidaun Herlan Iskandar. S.IP dalam sambutannya menyampaika; “di Kecamatan Cidaun ada 8 desa yang berada pada rawan bencana longsor karena daerah pegunungan, sedangkan 6 desa lainnya mulai dari desa Sukapura sampai dengan desa Karangwangi berpotensi banjir dan abrasi laut, disamping bencana wabah. Keberadaan Retana di setiap desa sekecamatan Cidaun betul-betul dominan, diharapkan bisa bekerjasama dengan desa.

Kepada peserta yang berhadir diharapkan betul-betul dapat memperhatikan materi-materi yang disampaikan oleh pemateri dari BPBD Cianjur. Apalagi kita sedang menghadapi libur natal dan tahun baru.

Besar harapan kepada retana eksis dalam menjaga protokol kesehatan, dimana tanggal 24 desember 2021 sampai dengan 2 Januari 2022 diberlakukan kembali PPKM Level 3.

Kapolsek Cidaun AKP Sumardi. SH dalam sambutannya pada saat pembukaan acara Pembentukan Desa Tangguh Bencana mengatakan; “Retana memiliki jiwa sosial kemanusiaan luar biasa, TNI/Polri siap membantu dan kita nantik kerjasama.

Dengan dibentuknya Destana ini, harapan kami, Pertama; jangan hanya sifatnya formalitas, apalagi kita sedang berada dimusim penghujan. Kedua; Jangan merasa dicianjur covid-19 sudah tidak ada dan lengah dengan prokes, namun setiap hari kita harus menjaga, karena setiap hari kita selalu bepergian, jangan lupa memakai masker, setiap diruangan kita pergunakan masker, jangan lupa vaksinasi, Ketiga. Bahwa seluruh kabupaten/kota pada tanggal 24 desember 2021 sampai tanggal 2 januari 2022 tidak ada perayaan yang bersifat menimbulkan berkerumunan banyak orang dan diberlakukannya PPKM Level 3, jelas berbeda dengan PPKM Level 2.

Waktu pembinaan dan pembentukan Desa Tangguh Bencana yang diselenggarakan oleh BPBD Kabupaten Cianjur menghabiskan waktu satu hari kerja penuh dengan protokol kesehatan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *