BANYUWANGI, RadarBangsa.co.id – Perhelatan perpolitikan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Banyuwangi yang diadakan pada tanggal 9 Desember 2020 semakin menghangat.
Dari kalangan masyarakat elit saling mengkritik yang terbaik untuk pemimpin Banyuwangi.
Forum Diskusi Politik Alumni Pondok Pesantren (FDPAPP), lewat gesah politik di Kedai Kopi Lego, Gombengsari, pertanyakan partai yang tidak merekomendasikan kader nya sendiri dalam pencalonan kontestasi pemilihan Bupati dan wakil Bupati Kabupaten Banyuwangi. ( 24/8)
Nur Hadi, salah satu perwakilan yang mengklaim diri dari Forum Diskusi Politik Alumni Pondok Pesantren memaparkan pada awak media saat diwawancarai, ” menurut kita beberapa partai yang memberikan rekomendasi pada salah satu pasangan itu menunjukan krisis leadership atau kepemimpinan.
“Disini , Kami melihat dan prihatin dengan kondisi politik yang ada di Banyuwangi. Ada partai yang mengusung salah satu calon Bupati, bukan dari kadernya, sepertinya tidak percaya diri untuk mengusung kadernya, “ungkap Nur Hadi.
Selain Nur Hadi, Slamet Riyadi yang juga bagian dari Forum Diskusi Politik Alumni Pondok Pesantren juga memaparkan pendapat nya ke awak media.
“Ada mekanisme pengkaderan yang tidak berjalan di partai politik yang ada disini, artinya partai politik yang ada, banyak yang tidak percaya diri untuk mengusung kadernya sendiri.
Harapan kami,” Dari Partai yang belum menurunkan rekomendasi pada pasangan calon Bupati dan wakil Bupati bisa memunculkan alternatif lain atau sebagai Kuda Hitam dan seharusnya ada poros tengah untuk menyeimbangkan perpolitikan di Banyuwangi, ” imbuh Nur Hadi.
(Hari)