KEDIRI, RadarBangsa.co.id – DPD Partai NasDem Kabupaten Kediri mengaku prihatin atas ditetapkannya daerah tersebut sebagai zona merah Covid-19. Maka dari itu diperlukan tindakan cepat oleh Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19, terutama yang berada di Kabupaten Kediri.
Selama ini DPD Partai NasDem telah melakukan berbagai kegiatan pemutusan rantai Covid-19, dengan cara penyemprotan Disinfektan, pemberian bantuan peralatan cuci tangan, hand sanitizer, masker, dan lain sebagainya.
Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Kediri, Drs. H. Lutfi Mahmudiono, melalui juru bicara Fraksi Partai NasDem, Antox Prapungka Jaya, SE, MM, juga mengajak Bupati Haryanti Sutrisno yang notabenenya sebagai Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19, untuk mengambil tindakan cepat dan strategis dalam melakukan pencegahan penularannya.
“Di saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, seharusnya bupati bisa hadir di tengah-tengah rakyatnya. Bila ada lingkungan yang warganya PDP (Pasien Dalam Pengawasan), segera membuat surat perintah kepada Anggota Gugus Tugas di semua tingkatan untuk melakukan isolasi mandiri lingkungannya atau melakukan karantina parsial,” ujar Antox, panggilan akrab Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kediri ini.
Selain itu, Fraksi Partai NasDem juga meminta bupati untuk menyiapkan logistik dan melakukan edukasi bagi warga yang terdampak isolasi mandiri, terkhusus untuk lingkungan yang telah dinyatakan ada pasien positif.
Sementara itu, dari data statistik Covid-19 Kabupaten Kediri, Minggu, 12 April 2020, jam 18.00 WIB diketahui ada sebanyak 11 pasien terkonfirmasi positif Covid-19, lima orang pasien di antaranya dirawat di RSUD, dua orang sembuh, dan empat orang pasien meninggal dunia.
Sedangkan untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tercatat sebanyak 27 orang, 19 di antaranya dalam pengawasan, enam orang selesai pengawasan, dan dua orang lagi telah meninggal dunia.
Untuk pasien ODR (Orang Dalam Resiko) sebanyak 8.504 orang yang saat ini dalam proses pemantauan sebanyak 4.508 orang dan 3.996 lainnya telah selesai pemantauan. Sementara untuk OTG (Orang Tanpa Gejala) sebanyak 233 kasus yang sampai sekarang dalam proses pemantauan.
Selain itu, di Kabupaten Kediri juga terdapat 370 kasus ODP (Orang Dalam Pemantauan) dengan rincian sebanyak 351 Dalam Pemantauan, dan 19 orang dinyatakan telah selesai pemantauan.
Sedangkan dalam penanganan pandemi Covid-19 ini Pemerintah Kabupaten Kediri juga telah menyiapkan ribuan ton beras yang dibagikan secara bertahap, seperti yang telah dilakukan di Kecamatan Mojo dan Semen.
Pemkab Kediri juga menggelontorkan 61.380 ton beras untuk 12.276 jiwa di delapan kecamatan, yakni Kecamatan Kras sebanyak 699 jiwa, Kandat 2.670 jiwa, Wates 661 jiwa, Kayen Kidul 2.467 jiwa, Kunjang 1.360 jiwa, Plemahan 914 jiwa, Puncu 1.116 jiwa, dan Kecamatan Kepung 2.389 jiwa.
Namun sayangnya, dari penyaluran beras tersebut dinilai oleh banyak kalangan kurang tepat sasaran, karena lingkungan yang menjadi daerah karantina setelah diketahui ada pasien Covid-19 yang meninggal dunia, seolah kurang mendapat perhatian serius.
Seperti halnya yang terjadi di lingkungan Kampung Inggris Pare dan Ngadiluwih, Desa Kwadungan Kecamatan Ngasem, dan Desa Kambingan Kecamatan Pagu, yang menjadi daerah rawan penyebaran Covid-19, hingga kini seperti belum tersentuh bantuan.
Menurut informasi, desa-desa yang melakukan karantina mandiri pasca terdapat pasien Covid-19 meninggal dunia tersebut, warga masyarakat disitu mengandalkan bantuan dari para relawan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. (Mahbub/Ruchi)