LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Puluhan hektare tanaman tembakau di wilayah Lamongan selatan terancam gagal panen akibat cuaca yang tidak menentu. Kondisi itu terjadi di wilayah Kecamatan Sambeng.
Para petani mengeluh kondisi tembakau yang seharusnya belum waktunya dipanen, sudah terkena hujan beberapa hari ini. Tembakau daunnya semakin menipis dan kualitasnya juga jadi menurun.
“Kami pastikan petani mengalami kerugian tahun ini, daun tembakau mengalami layu dan tipis dan dipastikan akan mati tembakaunya,” ujar Gatot salah satu petani tembakau, Kamis (16/09).
Dia menuturkan, gagal panen ini sudah berlangsung selama dua tahunan, petani disini sangat kesulitan ekonominya, lebih-lebih di masa pandemi seperti sekarang ini.
“Yang jelas kita butuh uluran tangan dari pemerintah atas kondisi kesenjangan ekonomi yang dialami para petani tembakau di wilayah selatan khususnya daerah Sambeng,” tandasnya.
Menurut dia, kerugian yang dialami oleh petani pada musim tanam tembakau tahun ini, dipastikan mencapai kurang lebih sekitar Rp 15 juta hingga Rp 30 juta’an. Berlaku untuk satu kali masa tanam tembakau.
“Kami berharap ada bantuan dari pemerintah kepada petani tembakau, baik berupa bantuan langsung tunai maupun bantuan lainnya. Untuk menopang perekonomian petani akibat gagal panen,” ucapnya.
Dia menambahkan, sampai saat ini para petani masih menjaling kerja sama dengan MRABU milik Djarum Super, Dalam kerja sama tersebut para petani di pinjami pupuk, Peptisida dan lain-lain.
Dengan cuaca seperti ini para petani binggung tentang pinjaman tersebut karena banyak tembakau yang mati.imbuhnya
(Rb/Bang Iful)