SURABAYA, RadarBangsaa.co.id – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) akan melakukan aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) bersubsidi. Rencananya, massa GMNI akan bergerak menuju gedung DPRD Jawa Timur (Jatim) dan Kantor Gubernur Jatim, Senin (12/9/2022), agar tuntutannya tersebut dapat disampaikan kepada Pemerintah Pusat dan DPR RI.
“GMNI Surabaya dengan tegas menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Oleh karenanya Pemerintah perlu meninjau kembali kebijakan tersebut,” tegas Koordinator lapangan (Korlap) aksi Ade Eka Rizkyanto, Minggu (11/9/2022), malam.
Menurutnya, alokasi APBN untuk BBM bersubsidi sejauh ini tidak tepat sasaran. Sebab, GMNI kaga Ade Eka melihat sebagian besar penikmat BBM bersubsidi adalah masyarakat yang tergolong mampu.
“Karena itu, agar BBM bersubsidi bisa dikonsumsi masyarakat yang memang layak untuk menerima, perlu adanya regulasi yang tegas untuk melarang mobil pribadi menerima BBM bersubsidi,” seru pemuda yang menjabat sebagai Ketua Bidang Hukum Advokasi DPC GMNI Surabaya ini.
Selain itu, GMNI Surabaya papar Ade Eka meminta agar Pemerintah membangun transportasi umum terintegrasi di tiap daerah di Indonesia. Dia menilai sejauh ini hanya sedikit daerah yang bisa menikmati transportasi umum terintegrasi.
“Transportasi umum terintegrasi akan mendorong masyarakat menggunakan transportasi umum dibanding kendaraan pribadi. Berkurangnya pemakaian kendaraan pribadi akan mengurangi konsumsi BBM,” jelasnya.
Pada aksi demonstrasi besok, GMNI Surabaya terang Ade Eka mengusung lima tuntutan. Pertama, menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Kedua, menuntut Pemerintah melakukan pendistribusian BBM bersubsidi tepat sasaran dengan melakukan pelarangan mobil pribadi mendapatkan BBM bersubsidi.
Ketiga mengoptimalkan penggunaan aplikasi My Pertamina. Keempat, meminta Pemerintah mengoptimalkan peran BPH Migas dalam pengawasan pendistribusian BBM bersubsidi dari hulu ke hilir.
“Kelima, meminta Pemerintah membangun sarana transportasi umum terintegrasi untuk mengurangi pemakaian BBM bersubsidi,” pungkas Ade Eka.