Golkar : Tri Rismaharini Walikota Surabaya, Bukan Walikota PDIP

Anggota Komis E DPRD Jawa Timur Fraksi Partai Golkar, Adam Rusydi

SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Anggota Komisi E DPRD Jatim Fraksi Partai Golkar, Adam Rusydi ingin meluruskan pernyataan teman sejawatnya sesama anggota DPRD Jatim, Deni Wicaksono, menyikapi soal kemarahan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini menyoal pemindahan mobil laboratorium (PCR) ke daerah lain oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur.

Deni mengutip pernyataan anggota Partai Golkar yang mengatakan apakah Walikota Risma tidak malu dilihat masyarakat ketika marah. Apalagi, kemarahan Risma saat menelepon seseorang menyebut para elit PDI Perjuangan seperti Pramono Anung (Sekretaris Kabinet) dan Puan Maharani (Ketua DPR RI).

Bacaan Lainnya

“Kita mengkritik suul adab-nya bu Risma, bukan untuk mengkritisi statemennya rekan-rekan PDIP. Apakah bu Risma ini miliknya PDIP saja? bukan milik orang Surabaya? Tri Rismaharini Walikota Surabaya, bukan Walikota PDIP,” tegasnya. Sabtu, (30/5/2020).

Menurut Adam, sapan akrabnya, ia menegaskan tidak pernah satu pun statemen Partai Golkar yang menyerang rekan partai lain.

“Perbedaan pendapat itu saling mengisi, tapi bukan untuk saling menjatuhkan,” papar politisi yang berangkat dari Dapil Jatim II (Sidoarjo) ini.

Ditegaskan olehnya, ia mengkritisi Risma sebagai Walikota Surabaya, karena Risma milik warga Surabaya, bukan milik PDIP.

“Arek Suroboyo iku wani (orang surabaya itu berani -red) tapi santun, jadi suul adab harus dijaga. Apalagi sebagai panutan publik dan simbol pemerintahan Surabaya,” tandasnya.

Perlu diketahui, pengalihan mobil PCR ke daerah lain yang didapat dari BNPB Pusat untuk Pemprov Jatim rupanya menyulut kemarahan Risma.

(boy/ari)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *