BANGKALAN, RadarBangsa.co.id – Pemerintah Kabupaten Bangkalan kembali menjadi pusat perhatian Jawa Timur setelah sukses menjadi tuan rumah Festival Mangrove VIII di Pantai Desa Martajasah, Senin (3/11/2025). Acara yang dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ini menjadi bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Provinsi Jawa Timur, sekaligus momentum penting memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam menjaga kelestarian ekosistem pesisir.
Festival yang menghadirkan musisi Kaka Slank serta berbagai komunitas pecinta lingkungan dan penggemar scooter itu menciptakan suasana meriah namun sarat makna. Kolaborasi antara pemerintah, seniman, dan masyarakat menjadi simbol nyata bahwa kepedulian terhadap alam kini telah menjadi gerakan bersama.
“Sinergisitas semakin meluas. Kehadiran Kaka Slank dan komunitas masyarakat menunjukkan bahwa kepedulian terhadap lingkungan kini bukan sekadar kampanye, tapi sudah menjadi gaya hidup baru,” ujar Gubernur Khofifah di sela kegiatan.
Khofifah menuturkan, Festival Mangrove tahun ini tidak hanya berfokus pada penanaman pohon mangrove, tetapi juga pelepasan burung dan kepiting untuk menyeimbangkan ekosistem pesisir. Ia menyebut, bibit pohon yang ditanam disesuaikan dengan luas area konservasi agar berdampak optimal.
“Bibit mangrove yang kami tanam kali ini disesuaikan dengan kebutuhan lahan. Ini bentuk nyata kepedulian masyarakat Bangkalan terhadap alamnya,” ujarnya.
Khofifah juga mengungkapkan, luas lahan mangrove di Jawa Timur kini telah mencapai 51 persen dari total wilayah pesisir. Pencapaian ini, kata dia, merupakan hasil dari dukungan kuat masyarakat, komunitas lingkungan, dan pemerintah daerah.
“Kehadiran Kaka Slank menjadi penyemangat bagi warga untuk terus menjaga lingkungan. Semoga semangat ini tidak berhenti pada acara seremonial, tapi berlanjut menjadi gerakan berkelanjutan,” kata Khofifah.
Ia menambahkan, tanaman mangrove memiliki peran strategis dalam menghadapi perubahan iklim karena mampu menyerap karbon dioksida empat hingga lima kali lebih besar dibanding jenis tanaman lain. Selain mangrove, pemerintah juga akan memperbanyak penanaman cemara udang, tanaman pantai yang cocok dengan kondisi pesisir Madura.
“Kami akan terus menanam, termasuk cemara udang yang sangat cocok untuk daerah ini,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Bangkalan Lukman Hakim menyampaikan apresiasi tinggi atas dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur terhadap pengembangan ekowisata dan konservasi mangrove di daerahnya.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian Ibu Gubernur. Kehadiran beliau bersama Kaka Slank memberikan semangat besar bagi masyarakat Bangkalan untuk terus menjaga pesisir,” ujar Lukman.
Ia menilai, Bangkalan memiliki potensi besar menjadi pusat edukasi dan konservasi mangrove di Jawa Timur.
“Bangkalan bukan hanya lokasi penanaman, tapi juga pusat pembelajaran dan pelestarian mangrove. Kami ingin generasi muda memahami bahwa menjaga alam berarti menjaga masa depan,” katanya.
Bupati Lukman juga berharap kegiatan serupa terus digelar setiap tahun dengan melibatkan lebih banyak unsur masyarakat, mulai dari pelajar hingga nelayan.
“Semangat gotong royong inilah yang membuat Bangkalan kuat. Dengan sinergi seperti ini, kami yakin pesisir Bangkalan akan menjadi kawasan hijau, lestari, dan berdaya,” tutupnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin










