SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan pentingnya peran strategis notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dalam mendukung tertib administrasi serta menjamin kepastian hukum di tengah masyarakat.
Hal itu disampaikan Khofifah saat menghadiri acara Silaturahmi Halal bi Halal Ikatan Notaris Indonesia (INI) dan Ikatan Alumni Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) di Gedung Srijaya Surabaya, Jumat (18/4).
“Hadirnya INI dan IPPAT sebagai mitra strategis pemerintah sekaligus wadah profesional sangat penting dalam menciptakan tata kelola yang berkeadilan dan berintegritas,” ujar Khofifah.
Menurut Khofifah, keberadaan notaris dan PPAT tak hanya memperlancar urusan masyarakat di bidang perdata dan pertanahan, tetapi juga menjadi penopang dunia usaha.
Ia juga menyebut, di tengah tantangan global dan percepatan transformasi digital, peran kedua profesi tersebut semakin krusial.
“INI dan IPPAT menjadi garda terdepan dalam menjawab harapan masyarakat terhadap layanan hukum yang cepat, transparan, dan terpercaya,” katanya.
Mantan Menteri Sosial RI itu menegaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur siap bersinergi dan mendukung langkah-langkah strategis organisasi INI dan IPPAT demi meningkatkan pelayanan hukum yang akuntabel dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Khofifah berharap, momen silaturahmi ini dapat membangun pertemuan pikiran dan pemahaman bersama antara pemerintah dan para profesional hukum.
“Tanpa mutual understanding, tidak akan muncul trust (kepercayaan) dan respect (penghormatan),” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Khofifah turut menyoroti pentingnya penerapan sistem pendaftaran tanah secara elektronik sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ATR Nomor 3 Tahun 2023.
“Pendaftaran tanah elektronik akan lebih efisien dan mampu menekan risiko sengketa,” paparnya.
Meski begitu, Khofifah menyadari bahwa penerapan sistem digital juga menuntut kesiapan infrastruktur jaringan dan pemerataan kemampuan teknologi baik di kalangan notaris, PPAT, maupun pemerintah daerah.
“Ini menjadi tantangan bersama agar terwujud sistem terintegrasi yang mendukung kinerja lebih efektif dan efisien,” tegasnya.
Khofifah juga mengulas posisi strategis Jawa Timur dalam konsep Gerbang Baru Nusantara. Ia menekankan, Jatim menjadi hub logistik nasional, terutama bagi 20 provinsi di kawasan timur Indonesia.
“Tercatat ada 34 jalur tol laut, 19 di antaranya berpusat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Ini kekuatan besar. Menjaga Jatim sebagai episentrum perkembangan nasional adalah hal mutlak,” tandasnya.
Acara tersebut turut dihadiri Ketua Wilayah INI Jatim Isy Karimah Syakir, Ketua IPPAT Jatim Sri Wahyu Jatmikowati, Kakanwil ATR/BPN Asep Heri, Ketua Umum Indonesia Lawyers Club Tjandra Srijaya, dan Imam Masjid Nasional Al Akbar Surabaya H Achmad Muzaki.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin