SIDOARJO, RadarBangsa.co.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) I Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur periode kepemimpinan 2022–2026, yang digelar di Hotel Halogen, Sidoarjo, Sabtu (26/4/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah memberikan apresiasi atas peluncuran dua buku bertema lingkungan berjudul “Bersama Menjaga Bumi” dan “Merdeka Sampah”. Kedua buku itu diluncurkan secara resmi melalui penandatanganan oleh Gubernur Khofifah bersama Ketua Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah, Ariati Dina Puspitasari, dan Ketua PWNA Jatim, Desi Ratna Sari.
Khofifah menilai, kedua buku tersebut memiliki peran penting dalam mendorong kesadaran masyarakat terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup.
“Dua buku ini sangat luar biasa. Ini supaya menjadi referensi bersama bahwa sampah bisa dipilah-pilah dan dipilih-pilih,” kata Khofifah dalam sambutannya.
Menurutnya, masalah sampah saat ini telah menjadi perhatian dunia. Oleh sebab itu, edukasi publik tentang pengelolaan sampah melalui buku menjadi langkah strategis dalam mendukung penyelamatan bumi.
“Kita pilih, kita pilah, sehingga sampah bisa menjadi rupiah dan berkah. Maka konsep recycle, reuse, dan reduce menjadi bagian yang sangat penting,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah juga mendorong Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur untuk melakukan pemetaan potensi kerja sama atau memorandum of understanding (MoU) dengan PWNA Jatim. Kerja sama tersebut diharapkan memperkuat berbagai program pelestarian lingkungan.
“Kira-kira nanti ada program apa yang bisa kita bangun partnership antara DLH Jatim dengan Nasyiatul Aisyiyah Jatim,” ujarnya.
Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini berharap, peluncuran dua buku tersebut dapat menjadi referensi penting tidak hanya bagi Jawa Timur, tetapi juga bagi Indonesia dan dunia dalam mengatasi persoalan sampah.
“Apa yang dirilis hari ini sangat berarti bagi dunia, bagi Indonesia, dan khususnya bagi Jawa Timur,” imbuh Khofifah.
Selain mendukung inisiatif lingkungan, Khofifah juga mengapresiasi program Nakulima (Nasyiatul Aisyiyah Mendukung Persalinan Normal) yang diinisiasi PWNA Jatim. Menurutnya, program tersebut sejalan dengan program KIP Putri Jawara yang diusung Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur.
Khofifah mengusulkan agar dilakukan pemetaan kerja sama antara Pemprov Jatim dan PWNA Jatim dalam bidang pemberdayaan perempuan, terutama terkait penguatan peran keluarga.
“Tiang keluarga harus dikuatkan oleh istri solehah dan suami soleh. Yang harus dibangun adalah fungsi dari kedua orang tuanya, bukan salah satu,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya membekali ibu-ibu muda dengan ketahanan mental dalam menghadapi tantangan disrupsi digital yang terus berkembang.
“Apa yang diajarkan di rumah, di sekolah, dan di lingkungan menjadi sangat penting untuk menjaga ketahanan keluarga,” ujarnya.
Khofifah menambahkan, Jawa Timur berbangga atas berbagai gagasan dan inovasi yang lahir dari PWNA Jatim.
“Jawa Timur berbangga dan berbahagia atas seluruh gagasan dan inisiasi yang lahir dari PWNA Jatim hari ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua PWNA Jawa Timur, Desi Ratna Sari, dalam sambutannya menegaskan komitmen organisasinya dalam mendukung pembangunan ketahanan keluarga di Jawa Timur. Salah satunya melalui program Nakulima.
“Kami meyakini bahwa keluarga adalah pusat peradaban. Bila keluarga kuat maka masyarakat akan tangguh,” kata Desi.
Menurut Desi, dukungan dari pasangan hidup menjadi elemen penting dalam membentuk keluarga muda yang mampu menjadi pilar kemakmuran di Jawa Timur.
“Ibu memerlukan support luar biasa dari seorang ayah atau pendampingnya. Tujuannya satu, untuk membentuk keluarga muda yang menjadi pilar kemakmuran Jawa Timur,” jelasnya.
Dalam rangka memperkuat komitmen ini, PWNA Jatim juga menandatangani MoU dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (P3AK) Provinsi Jatim serta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jatim.
Penandatanganan kerja sama ini diharapkan memperluas sinergi program-program pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, literasi, serta ketahanan keluarga di Jawa Timur.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin