LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) Abdul Muhaimin Iskandar berziarah ke makam Sunan Drajat Lamongan, Sabtu (9/9/2023).
Kegiatan itu merupakan bagian dari Tour de Walisongo yang dilakukan oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang dimulai pada tanggal 8 sampai dengan 9 September 2023, dari Jakarta hingga Surabaya.
Selain berziarah, Gus Muhaimin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar, juga menyapa warga di sekitar Makam Sunan Drajat bersama jajaran DPC PKB Lamongan, kader dan relawan.
Di lokasi itu, Gus Muhaimin juga menghadiri pasar rakyat, pemeriksaan kesehatan, pengobatan gratis hingga pembagian bantuan sembako, yang digelar DPC PKB Lamongan.
Di hadapan masyarakat, Gus Muhaimin meminta doa agar dirinya senantiasa diberikan keselamatan dan keberkahan.
“Bismillah, kami melakukan Tour de Walisongo dengan sowan ke Sunan Drajat. Semoga semua diberi keselamatan dan keberkahan. Amin,” kata pria yang mendeklarasikan dirinya sebagai Bacawapres mendampingi Anies Baswedan itu.
Lebih lanjut, Gus Muhaimin mengajak kepada masyarakat, kader dan relawan PKB untuk bersama-sama meneladani 4 (empat) wasiat kanjeng Sunan Drajat, yang terkenal dengan sebutan Catur Piwulang.
Adapun wasiat itu yakni, wenehono teken marang wong kang wuto (Berilah tongkat pada orang yang buta). Wenohono mangan marang wong kang luwe (Berilah makan pada orang yang kelaparan).
Wenehono iupan marang wong kang kaudanan (berilah payung pada orang yang kehujanan) dan wenohono sandang marang wong kang wudo (Berilah pakaian pada orang yang telanjang).
“Mari bersama kita teladani wasiat Kanjeng Sunan Drajat. Seorang wali yang sangat dermawan dan punya kepedulian tinggi terhadap masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPC PKB Lamongan Abdul Ghofur menyampaikan, kegiatan Tour de Walisongo dan para wali nusantara ini diniatkan untuk mencari keberkahan demi menata Indonesia yang lebih baik di masa mendatang.
“Gus Muhaimin ziarah ke Sunan Drajat. Seorang pembawa Islam secara damai. Salah satu wali yang berhasil menyatukan ajaran Islam dengan tradisi dan budaya lokal setempat, sehingga tidak pernah ada benturan antara ajaran Islam dan ajaran atau tradisi budaya lokal,” beber Ghofur.
Melalui kegiatan ini, Ghofur berharap, semua pihak, khususnya kader, bisa meneladani apa yang sudah dilakukan oleh Sunan Drajat, sehingga mampu meneruskan nilai-nilai perjuangannya.
“Semoga kita bisa meneladani perjuangan beliau. Semoga apa yang menjadi hajat kita semua bisa dimudahkan, khususnya Gus Muhaimin yang berikhtiyar untuk Indonesia yang lebih baik,” tandasnya.