TUBAN, RadarBangsa.co.id – Kyai.M.Muzakkin(Gus Zakky)Pengasuh pondok pesantren khusus rehabilitasi sakit jiwa dan narkoba “Dzikrussyifa’ Asma’ Berojomusti” di kampung Sekanor,Sendangagung Paciran Lamongan Jawa timur ini membeberkan, menurutnya.
“Setiap orang itu bisa menjadi Waliyullah,asal memenuhi syarat dan kreterianya,karena tidak sedikit dizaman akhir ini banyak orang yang ingin menjadi Waliyullah,tapi justru salah kaprah,dengan uzlah di pesarean makam keramat,disana mereka tidak mau sholat hanya tidur-tiduran di emperan musholla/masjid,duduk menyendiri di tempat yang sunyi,lalu dapat bisikan barang ghaib dll.
Bilamana orang tersebut imanya tidak benar-benar kuat, dikhawatirkan dibelokkan oleh syetan dan jin yang menggodanya,
Tuturnya saat ditemui awak media di petilasan Wali Songo, Tuban,(Selasa,5 Nov 2019).
Gus Zakky,Pria yang juga ketua Umum JCW(Jatim Corruption Watch)Provinsi Jawa timur ini menambahkan,”Bahwa syarat menjadi waliyullah itu berat atau tidak,semua tergantung manusianya sendiri,dan dari sudut mana penilainya,
Sebab urusan berat atau ringan itu relatif, kembali pada orangnya masing-masing”,
Terangnya.
Bila Allah telah menakdir dan memilih manusia itu untuk menjadi kekasihnya,tidak ada istilah berat,semua akan menjadi ringan dan mudah di jalaninya seakan tanpa beban. Ujar Gus Zakky,yang juga seorang konsultan hukum dan tokoh spiritualis nasional ini.
Dalam muqaddimah Kitab Al-Hikam yang disusun Syeikh Ibnu ‘Athoillah As-Sakandariy disinggung tentang syarat yang harus dipenuhi seseorang jika ingin menjadi waliyullah (wali Allah).
Sebelumnya dijelaskan bahwa ilmu tauhid (disebut juga tasawuf) merupakan semulia-mulia ilmu sebab ia menjadi intisari dari syari’at. Bahkan menjadi pilar utama dalam agama Islam.
Sebagaimana Allah berfirman: “Wa maa khalaq tul jinna wal insan illa liya’buduun”. (Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka menyembah Aku).
Adapun definisi ilmu tasawuf menurut Junaid Al-Baghdadi adalah mengenal Allah, sehingga antaramu dengan Allah tidak ada perantara. Selain itu, menerapkan akhlak terpuji dalam semua aspek kehidupan menurut apa yang telah disunnahkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam (SAW). Meninggalkan akhlak tercela dan mengendalikan hawa nafsu sesuai kehendak Allah. Merasa tidak memiliki apapun dan juga tidak dimiliki oleh siapapun kecuali Allah.
Abul Hasan Asy-Syadzily radhiallahu ‘anhu (RA) berkata: Aku dipesan oleh guruku (Abdussalam bin Masyisy RA): “Janganlah kamu melangkahkan kaki kecuali untuk sesuatu yang dapat mencapai keridhaan Allah. Jangan duduk di majelis kecuali yang aman dari murka Allah. Dan jangan bersahabat kecuali kepada orang yang dapat membantu berbuat taat kepada Allah. Dan jangan memilih sahabat karib kecuali orang yang menambah keyakinanmu terhadap Allah, yang demikian ini sudah jarang untuk didapat.”
Sayyid Ahmad Al-Badawi RA (596-675 Hijriyah) berkata: “Perjalanan kami berdasarkan kitab Allah dan sunnah Rasulullah SAW:
– Benar dan jujur.
– Bersih hati.
– Menepati janji.
– Bertanggung jawab dalam tugas dan derita.
– Menjaga kewajiban.
Seorang muridnya bernama Abdul Ali bertanya: “Apakah syarat yang harus diperbuat oleh orang yang ingin menjadi wali Allah? Sayyid Ahmad Al-Badawi menjawab: ‘Seorang yang benar-benar dalam syariat ada 12 tanda-tandanya, yaitu:
1. Benar-benar mengenal Allah (yakni mengerti benar tauhid dan penuh keyakinan kepada Allah).
2. Menjaga benar-benar perintah Allah.
3. Berpegang teguh pada sunnah Rasulullah SAW.
4. Selalu berwudhu (bila berhadas segera berwudhu kembali).
5. Rela menerima ketentuan (takdir) Allah dalam suka maupun duka.
6. Yakin terhadap semua janji Allah.
7. Putus harapan dari semua apa yang di tangan mkhluk.
8. Tabah, sabar menanggung berbagai derita dan gangguan orang.
9. Rajin mentaati perintah Allah.
10. Kasih sayang terhadap semua makhluk Allah.
11. Tawadhu, merendah diri terhadap yang tua dan muda.
12. Menyadari selalu bahwa setan itu musuh yang nyata.
Jika belum memenuhi syarat seperti di atas itu,jangan berharap bisa menjadi Waliyullah,
Demikian pungkas Gus Zakky,Pria yang juga ketua pusat BPAN RI(Badan Penyelamat Aset Negara Republik Indonesia) ini dalam mengakhiri pembicaraanya.(MM/Kiki).