CIAJNUR, RadarBangsa.co.id – Salah satu program pembangunan bidang agama adalah peningkatan pemahaman dan pengembangan nilai keagamaan di masyarakat, dan di antaranya adalah melalui kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ). Kegiatan ini merupakan pengembangan syiar Islam dan ikhtiar untuk mengagungkan kalam ilahi, untuk meneguhkan kesucian-Nya, memperkuat keimanan, dan memperluas fungsi edukatif daripada kitab suci Al-Qur’an bagi umat Islam di masyarakat kecamatan Cidaun yang mayoritas muslim dan dikenal sebagai tataran santri dari daerah terluar dari kabupaten Cianjur.
Dari pantauan jurnalis tampak hadir dalam kegiatan itu; “forkopimcam, pendidikan, alim ulama, masyarakat umum dari berbagai desa sekecamatan Cidaun, pihak kesehatan, ormas, pelajar/santri dan sekitaran empat ribuan massa dalam pawai taaruf melintasi jalan protokol di depan kantor camat Cidaun, kabupaten Cianjur, provinsi Jawa Barat. Rabu (25/10/2023)
Saat dikonfirmasi kepada camat Cidaun H. Koswara. S.Pd. M. Pd tentang kegiatan yang di satu paketkan itu (HSN, MTQ, dan Hari Sumpah Pemuda) di ruang kerjanya menyampaikan; “Alhamdulillah pada hari ini kita telah sukses mengadakan tiga kegiatan dalam satu waktu. Ini tidak lain maksudnya yaitu untuk mengefektifkan dan mengefesienkan sebuah kegiatan agar bisa berjalan dan tingkat akurasinya cukup tinggi dan kebermanfaatannya juga bisa dirasakan langsung oleh masyarakat sehingga kedepan masyarakat itu sadar bahwa berkegiatan karena berefek langsung terhadap perubahan, tingkah laku dan akhlak.
“Imbas dari kegiatan ini nantiknya lahir pemimpin-pemimpin yang visioner, pemimpin yang bisa menjemput perubahan yang disikapi secara dewasa sehingga berorientasi pada perubahan. Kedepan, ini harus dirubah dengan memulai dari pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, salah satunya dengan cara bagaimana meningkatkan etos kerja, baik ditingkat pemerintahan itu dengan baik, sehingga lahir seseorang pemimpin-pemimpin yang reliqius, yang qur’ani seketika menggantikan senior-seniornya atau para pemangku kebijakan yang ada sekarang itu.
“Terkait kualitas sumber daya manusia, perintah daripada ayat Al-Qur’an yang pertama turun yaitu iqra’ (bacalah), yang memiliki makna agar setiap umat Islam menekankan kepada pemupukan ilmu pengetahuan secara terus-menerus yang bisa dipakai untuk mengoptimalkan peran sebagai khalifah di muka bumi ini, khalifah fil ardhi. Disamping itu, aku juga sangat senang dengan anak-anak, makanya mereka aku panggil kedepan dan berkomunikasi langsung dengan camat mereka, yaitu camat Cidaun.
“Dari intermezo itu Insyaa Allah akan terpatri dalam memori mereka bahagianya dekat dan bisa dialog dengan pemimpin sehingga tercipta generasi muslim harus menjadi pribadi unggul yang menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan, sehingga dapat memberikan kemasalahatan bagi masyarakat. Ilmu pengetahuan merupakan identitas generasi Qur’ani. Saya berharap generasi muda kecamatan Cidaun mempunyai identitas tersebut. Proses peningkatan pengetahuan ini tidak boleh berhenti, tapi terus berkelanjutan agar selalu relevan dengan perkembangan zaman. Generasi Qur’ani juga tidak hanya sekadar sanggup membaca Al-Qur’an, tapi juga memahami kandungannya agar bisa mengimplementasikan dalam kehidupan keseharian. Inilah salah satu ciri dari SDM unggul sesuai dengan napas Al-Qur’an.
Selanjutnya, Al-Qur’an juga harus mampu menjadi inspirasi dalam membangun nilai-nilai kerukunan, toleransi, dan keharmonisan, sekaligus solusi dari berbagai persoalan aktual umat dan masyarakat. Saya harapkan generasi muda yang terlibat dalam kegiatan ini akan semakin memiliki pemahaman yang benar tentang isi dan kandungan Al-Qur’an. Kepada generasi kita di Cidaun ini harus ditanamkan pemahaman yang benar tentang bagaimana Islam memandang keragaman dalam masyarakat. Menekankan tujuan penciptaan manusia yang bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling mengenal dan saling menghormati satu sama lain.
Ya ayyuhannas inna khalaqnakum min zakarin wa untsa wa ja’alnakum syu’uba wa qaba’ila li ta’arafu, wahai manusia, kami jadikan manusia, kami jadikan kalian semua dari seorang laki-laki dan seorang perempuan. Artinya, manusia ini kalau diurut asal usulnya adalah berasal dari keturunan yang sama. Karena itu, manusia apapun agamanya, apapun sukunya, apapun bangsanya, dia adalah masih bersaudara, masih ukhuwah, karena dia adalah berasal dari min zakarin wa untsa, dari seorang laki-laki Nabiyallah Adam dan seorang perempuan, Ibunda Hawa.
“Dari ketiga kegiatan ini, (Hari Santri Nasional, MTQ, dan maupun Sumpah Pemuda) insyaa Allah suatu saat nantik dapat melahirkan pemimpin-pemimpin yang merakyat. Pemimpin-pemimpin yang bisa menampung aspirasi, dan memahami keadaan rakyatnya, sehingga terciptalah kondusivitas kehidupan masyarakat cidaun itu terbina dengan baik. Karena, Cidaun ini suatu saat nanti menjadi daerah yang cukup maju dan memiliki kontribusi cukup besar terhadap pembangunan kabupaten Cianjur.
“Melalui kegiatan ini juga sangat diharapkan lahirnya pemimpin-pemimpin yang memiliki cinta kasih yang terpatri dalam akhlakul karimahnya melalui nilai-nilai ketuhanan, kebermanfaatan, memiliki etika yang baik, sehinhga. Kegiatan hari ini juga adalah embrio untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya. Karena ini adalah pertama kalinya diselenggarakan dipelataran ataupun komplek kantor camat Cidaun. Tentu saja banyak kekurangan dan insyaa Allah kita perbaiki untuk lebih baik lagi sehingga mampu kita mengangkatkan ivent-ivent yang lebih besar dan pesertanya lebih banyal lagi.
“Kami sangat berharap agar semua masyarakat Cidaun itu lebih merasa memikiki kegiatan-kegiatan ini. Tentunya, cita-citanya bagaimana masyarakat mempunyai sifat nasionalis dan sifat patriotisme kecidaunan. Bahkan camat juga menambahkan kalimatnya. Dan, hasil akhirnya pebangunan Cianjur itu tetap lebih mudah.
“Untuk maksud dan tujuan diangkatnya acara MTQ ini adalah; pertama. Untuk menjembatani lahirnya sinergisitas antar pemerintahan, masyarakat, forkopimcam. Kedua, Membangun hubungan emosional yang baik. Ketiga. Pembinaan terhadap kemampuan dan eticut, karakter, agar masyarakat Cidaun kedepan harus cerdas. Masyarakat Cidaun siap menghadapi tantangan. Selalu bekerja keras, diiringi bekerja cerdas.
“Trimakasih atas dukungan semua pihak, baik itu forkopimcam, pendidikan, OPD tingkat kecamatan Cidaun, kesehatan, alim ulama, ormas. Hari ini terbukti Cidaun itu kompak. Cidaun itu bersatu. Cidaun itu siap menyongsong perubahan yang akan terjadi di kabupaten Cianjur,” pungkasnya.
