SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak kalangan pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Timur untuk bersatu menghadapi tekanan ekonomi global. Ajakan ini disampaikannya saat berbagi ide dan berdiskusi bersama Apindo Jatim di Gedung Negara Grahadi, Rabu (9/4) malam.
Dalam forum yang dipandu Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak itu, Khofifah menekankan pentingnya pengusaha tidak terpaku pada hambatan, tetapi mulai memetakan potensi dan peluang baru di tengah tantangan global.
“Kondisi ekonomi dunia sedang tidak mudah. Tapi saya yakin, selalu ada celah yang bisa dimaksimalkan. Mari kita cari dan identifikasi peluang-peluang itu bersama,” kata Khofifah.
Ia menyinggung kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menaikkan tarif impor, termasuk produk dari Indonesia yang dikenakan bea masuk hingga 32 persen. Kebijakan itu disebutnya bisa berpengaruh signifikan terhadap ekspor Jawa Timur ke pasar AS.
“Kebijakan itu tentu akan berdampak terhadap ekspor kita, khususnya ke Amerika,” ujarnya.
Menanggapi situasi tersebut, Khofifah meminta Apindo menyampaikan data sektor mana saja yang paling terdampak. Pemprov Jatim, lanjut dia, akan melakukan pemetaan dan merancang strategi intervensi yang tepat, termasuk menjembatani ke pemerintah pusat.
“Data dari Apindo akan sangat penting, karena dari sana kami bisa menyusun rekomendasi konkret yang bisa diteruskan ke pusat,” tegasnya.
Khofifah juga menyoroti pentingnya menjaga stabilitas daerah agar iklim usaha tetap kondusif. Menurutnya, kolaborasi antarinstansi termasuk aparat penegak hukum sangat diperlukan untuk menjaga rasa aman dan kepastian berusaha.
“Kalau wilayah aman, maka kepercayaan publik akan tumbuh. Ini butuh kerja sama semua pihak,” jelasnya.
Tak lupa, mantan Menteri Sosial itu mengapresiasi sikap Apindo Jatim yang tetap berupaya menahan diri untuk tidak melakukan PHK massal.
“Terima kasih sudah memilih opsi lain selain PHK. Mengurangi jam kerja mungkin bukan hal mudah, tapi itu jauh lebih baik daripada memutus hubungan kerja,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Apindo Jatim Alim Markus menyampaikan bahwa pengusaha memang tengah menghadapi tekanan besar. Namun pihaknya terus berupaya adaptif agar tetap bisa bertahan.
“Impor AS makin sulit, pasar global juga berubah. Tapi kami tetap cari jalan agar bisa bertahan, salah satunya dengan menjaga tenaga kerja,” kata Alim.
Ia mengaku, Apindo tak melakukan PHK, melainkan menyalurkan tenaga kerja ke perusahaan lain yang masih butuh karyawan.
“Kami salurkan ke perusahaan baru, bukan mem-PHK. Intinya jangan sampai ada yang kehilangan penghasilan,” ucapnya.
Selain Khofifah dan Emil, acara itu juga dihadiri Ketua DPRD Jatim Musyafak Rouf, Wakil Ketua DPRD Jatim Deni Wicaksono dan Sri Wahyuni, Sekdaprov Jatim Adhy Karyono, serta sejumlah kepala dinas dan pengurus Apindo Jatim.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin