Hadiri Deklarasi Gus Acing – Mas Kiai di Sumenep, Gus Halim Bicara Reborn Ekonomi Desa 40 Triliun

kanan) Wawancara Eksklusif, Dr. H. C.H. A. Halim Iskandar, M.Pd, (Gus Halim) Menteri Desa dan PDTT Republik (kiri) R.B. Fattah Jasin, (Tengah) : Gus Halim, (Kiri) : Mas Kiai Ali Fikri Dalam Acara Deklarasi Paslon Bupati dan Wakil Bupati Sumenep 2020 - 2024

SUMENEP, RadarBangsa.co.id – Pasca acara istighosah dan deklarasi pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati Kabupaten Sumenep tahun 2020-2024, Dr. Ir. H. RB. Fattah Jasin, MS dan KH. Muhammad Ali Fikri A. Warits (Gus Acing – Mas Kiai) yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 1 Agustus 2020 pada pukul 13.00 Wib, bertempat di Pondok Pesantren Tarate Selatan (Taretan), kediaman KH. Abd. Rahem Usymuni Kabupaten Sumenep Jawa Timur.

Gelar acara deklarasi yang dihadiri oleh Gus Halim Iskandar, selaku ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur, pada sebuah kesempatan kepada sejumlah awak media menyampaikan update informasi keberadaan Dana Desa di Kementerian Desa dan PDTT Republik Indonesia (Kemendes PDTT RI) dan evaluasi terhadap Dana Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD). Senin (03/08/2020).

Bacaan Lainnya

Dr. H. C.H. A. Halim Iskandar, M.Pd, ketua DPW PKB Jawa Timur, yang juga menjabat sebagai Menteri Desa dan PDTT Republik Indonesia, kepada sejumlah awak media menyampaikan terkait evaluasi BLT DD dan sisa anggaran BLT DD saat ini.

“Setiap hari kita evaluasi BLT DD itu, sekarang sudah mencapai 99% dan sekarang masih ada dana sekitar 40 triliun yang ada di Desa-Desa setelah dikurangi BLT DD, dikurangi Desa tanggap Covid-19 kemudian dikurangi padat karya tunai desa,” ungkap Gus Halim populer dipanggil oleh kalangan Nahdliyin.

Selanjutnya, Gus Halim menambahkan bahwa sisa Dana Desa (DD) itu akan digunakan untuk ‘Reborn’ (pemulihan kembali) ekonomi di Desa dengan penegakan padat karya tunai Desa dan pertumbuhan ekonomi serta penggunaan Dana Desa setelah berakhir Covid-19 akan diarahkan kepada penguatan ekonomi dan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Nah 40 triliun ini kita akan gerakkan untuk reborn ekonomi di Desa dengan penegakan padat karya tunai Desa dan pertumbuhan ekonomi melalui badan usaha milik Desa (BUMDES), kedepan dana Desa (DD) digunakan untuk penguatan ekonomi dan penguatan sumber daya manusia (SDM),” tandasnya.

Lebih lanjut Gus Halim mengungkapkan bahwa temuan ketidaktepatan sasaran dalam penyaluran BLT DD sangat kecil, bahkan bisa dikatakan tidak ada.

“Jadi temuan ketidaktepatan sasaran itu sangat kecil sekali kenapa?, kerena BLT DD dilakukan pendataan sejak nol, yaitu sejak sebelum ada data dengan kondisi Covid-19, kemudian didata oleh dua relawan Desa dengan berbasis RT,” tegasnya.

Selanjutnya kata Gus Halim, selaku Menteri Desa dan PDTT RI, terkait kelanjutan data BLT DD, bahwa data keluarga penerima manfaat (KPM) BLT DD akan di kirimkan kepada Kementerian Sosial untuk dimasukkan ke data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

“Data yang kami hasilkan dari BLT DD kita kirim ke Kementerian Sosial untuk dimasukkan di dalam DTKS,” ujarnya.

Hal lain yang juga disampaikan Gus Halim, terkait rencana pembangunan untuk kepulauan menjadikan ‘Pulau Gili Iyang’ sebagai salah satu wisata kesehatan dengan oksigen terbaik di Dunia.

“Jadi misalnya kemaren kita sudah mau datang ke Gili Iyang kenapa?, karena kita akan jadikan Gili Iyang sebagai wisata kesehatan dengan oksigen terbaik di dunia,” pungkasnya.

(DANS)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *