SEMARANG, RadarBangsa.co.id – Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang dari Fraksi PDI Perjuangan, Hanik Khoiru Solikah SE, kembali turun ke daerah pemilihannya untuk melakukan reses dan dialog interaktif guna menyerap aspirasi masyarakat, Minggu (23/3/2025). Kegiatan reses ini merupakan bagian dari masa Sidang II Tahun 2025, yang bertujuan menjaring saran, masukan, dan keluhan masyarakat untuk nantinya dijadikan pokok pikiran anggota DPRD dan disampaikan kepada Pemerintah Kota Semarang.
Hanik, yang akrab disapa Mbak Hanik, menyampaikan bahwa kegiatan reses adalah wadah penting bagi anggota dewan untuk mendengar langsung aspirasi dari rakyat di wilayah pemilihannya. “Kehadiran semua peserta di sini sebagai perwakilan wilayahnya sangat berarti, karena mereka membawa suara masyarakat. Semua aspirasi, saran, dan masukan akan kami tindak lanjuti dan teruskan kepada pemerintah kota,” katanya.
Dalam reses ini, Hanik juga menyampaikan beberapa target kerja yang akan segera dilaksanakan pada tahun 2025, seperti pembangunan balai RT/RW dan normalisasi saluran air yang kerap menyebabkan banjir di kawasan pemukiman. “Harapannya, pembangunan yang direncanakan ke depan bisa tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di wilayahnya,” tambahnya.
Acara reses yang dipimpin Hanik berlangsung di Muktiharjo Kidul dan Kalicari, dengan dihadiri lebih dari 200 peserta, termasuk tokoh-tokoh masyarakat seperti H. Karono, H. Nur Khasan, dan Murjoko, serta para ketua RW dan RT. Kehadiran mereka semakin memperkuat proses penyerapan aspirasi dari berbagai lapisan masyarakat.
Hanik menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mendengar keluhan warga, tetapi juga untuk mempererat tali silaturahmi dengan konstituen. “Selain menampung aspirasi, ini adalah momen berharga untuk mempererat hubungan dengan masyarakat, apalagi di bulan suci Ramadan,” tuturnya.
Karena dilaksanakan di bulan Ramadan, kegiatan ini juga diisi dengan tausiah atau siraman rohani dari Ustadz Miftahul Amirin SPd, yang merupakan salah satu tokoh agama terkemuka di Pedurungan. Tausiah tersebut menambah nilai spiritual dalam kegiatan reses, sehingga suasana menjadi lebih khidmat dan bermakna.
Hanik berharap kegiatan reses ini mampu menjadi jembatan yang efektif antara masyarakat dan pemerintah. “Semoga apa yang kami serap hari ini bisa memberikan dampak positif dalam perencanaan pembangunan ke depan, sehingga pembangunan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” tutupnya.
Penulis : Tirta
Editor : Bandi