LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Panen tembakau yang dimulai pada awal Agustus 2024 di Kabupaten Lamongan mencatat adanya peningkatan harga tembakau. Pada panen petik pertama, harga tembakau rajangan berkisar antara 20 ribu hingga 40 ribu rupiah per kilogram, sementara pada petik keempat, harga tembus hingga 54 ribu rupiah per kilogram.
“Hingga saat ini, Kabupaten Lamongan telah melaksanakan panen tembakau mulai dari petik pertama hingga keempat. Ada peningkatan harga dibandingkan tahun 2023, di mana harga petik pertama saat itu rata-rata mencapai 35 ribu rupiah per kilogram rajangan,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lamongan, Mohammad Wahyudi, saat ditemui di kantornya pada Kamis (5/9).
Kenaikan harga tersebut memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani tembakau di Lamongan. Hal ini tercermin dari peningkatan nilai tukar petani (NTP) sektor perkebunan, yang pada tahun 2023 mencapai 111,32, lebih tinggi dibandingkan tahun 2022 sebesar 101,67.
“Peningkatan ini secara langsung berkontribusi terhadap kesejahteraan petani, yang diukur melalui NTP. Kenaikan harga komoditas tembakau menjadi salah satu faktor pendorong naiknya NTP di Kabupaten Lamongan,” jelas Wahyudi.
Meski begitu, Wahyudi belum bisa memastikan persentase kenaikan harga tembakau secara keseluruhan karena panen tembakau masih berlangsung. Namun, ia berharap tren kenaikan harga ini akan terus berlanjut hingga akhir musim panen.
Wahyudi juga menyebut bahwa selain harga, luas lahan tanam tembakau di Kabupaten Lamongan pada tahun 2024 juga mengalami peningkatan, yakni mencapai 9.638 hektar, lebih besar dibandingkan tahun 2023 yang seluas 8.337 hektar.
Potensi penanaman tembakau di Kabupaten Lamongan terkonsentrasi di delapan kecamatan, yaitu Sukorame, Bluluk, Sambeng, Ngimbang, Mantup, Modo, Kedungpring, dan Sugio. Wilayah-wilayah tersebut menanam dua varietas utama, yakni tembakau Jawa dan Virginia.
Menurut Wahyudi, peningkatan luas lahan tanam ini didorong oleh beberapa faktor, antara lain kondisi iklim yang mendukung, harga tembakau yang kompetitif, serta peralihan dari komoditas lain seperti padi atau palawija ke tembakau.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Lamongan juga meluncurkan program asuransi bagi 14.304 petani tembakau. Program ini bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi petani tembakau di Kabupaten Lamongan, mengingat tembakau menjadi salah satu komoditas unggulan pertanian di wilayah tersebut.