LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Muspika Kembangbahu intens melakukan pengecekan dan sidak di beberapa lokasi kandang sapi milik warga, terkait merebaknya penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang banyak menyerang hewan ternak sapi saat ini.
Camat Kembangbahu Sutikno menuturkan, berdasarkan pemantauan dan pengecekan dari tim satgas kecamatan di sejumlah kandang sapi milik warga di wilayah Kembangbahu, ditemukan puluhan ekor sapi terjangkit wabah PMK.
“Update per hari ini, dari jumlah populasi sapi sebanyak 87 ekor, yang terjangkit ada sebanyak 59 ekor, sementara yang sehat 11 ekor dan yang sembuh 10 ekor. Untuk yang mati ada 3 ekor dan yang sudah dijual oleh peternak 4 ekor,” ujar Sutikno, Kamis (2/6).
Ia mengatakan, untuk mencegah penularan PMK, kepada peternak sapi atau kambing agar selalu menjaga kebersihan tiap kandangnya. Peternak yang telah kontak dengan hewan yang sudah terjangkit PMK agar jangan memegang hewan peliharaan yang lainnya.
“Paling tidak minimal cuci tangan terlebih dahulu, dan kalau bisa diusahakan mandi serta ganti baju dulu. Karena penularan PMK sangat tinggi atau sangat cepat melalui udara mencapai radius sekitar 10 kilometer,” ucapnya.
Namun, ia juga mengimbau kepada masyarakat atau para peternak sapi untuk tetap tenang dan tidak terlalu panik. Menurut dia, karena penyakit mulut dan kuku yang menyerang pada hewan ternak sapi ini tidak bisa menular pada manusia.
“Untuk masyarakat yang penting selalu menjaga kesehatan, dan juga tetap mengkonsumsi daging. Sebentar lagi kan menjelang Hari Raya Idul Adha yang identik dengan ibadah penyembelihan hewan kurban,” tutur Camat.
Sementara itu, mengantisipasi penyebaran PMK, Polres Lamongan juga melakukan penjagaan ketat dan pengecekan di pasar hewan dan pemilik ternak sapi di masing masing kandang milik warga.
Mulai dari Polres hingga jajaran Polsek intens melaksanakan giat pemantauan dan pengecekan. “Kami melakukan koordinasi dan pengecekan dengan Dinas Peternakan Lamongan, untuk kandang peternak sapi di kandang milik bapak Kasim tidak ada satupun yang mati,” ujar Kapolres Lamongan AKBP Miko Indrayana.
Miko mengungkapkan, pihaknya bersama dengan muspika dan dinas peternakan terus melakukan pemantauan dan pencegahan, baik pembelian dan penjualan, guna memastikan tidak menyebarnya virus PMK di Lamongan.
“Kami juga melakukan tindakan penyemprotan disinfektan anti virus di kandang 3 kali sehari untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku. Hewan ternak di dalam kandang juga dilakukan vaksinasi,” tutup Kapolres.