SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menegaskan pentingnya posisi Jawa Timur sebagai “Gerbang Nusantara Baru.” Ia menyatakan bahwa ini merupakan bentuk dukungan dan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur terhadap keberadaan Ibu Kota Nusantara.
“Dalam konteks ini, saya percaya bahwa Jawa Timur harus berfungsi sebagai penghubung nasional dengan terwujudnya Ibu Kota Nusantara. Mari kita hilangkan rivalitas dan tingkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak,” ujar Adhy saat menyampaikan sambutan sebagai Inspektur Upacara pada Peringatan Hari Jadi ke-79 Provinsi Jawa Timur di Halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (12/10).
Adhy menjelaskan bahwa penegasan posisi Jawa Timur didukung oleh berbagai alasan, termasuk fakta bahwa provinsi ini kini menjadi pusat Hub Indonesia Timur. Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan, dari 37 trayek Tol Laut di seluruh Indonesia, 19 di antaranya berasal dari Jawa Timur.
“Jawa Timur juga memiliki 8 bandara, 37 pelabuhan umum, 12 Kawasan Industri, 2 Kawasan Ekonomi Khusus, dan 1 Kawasan Industri Halal,” katanya.
Sebagai lumbung pangan nasional, Jawa Timur selama ini telah menyuplai kebutuhan beras untuk 16 provinsi mitra di Indonesia. Provinsi ini juga tetap mempertahankan statusnya sebagai produsen padi terbesar di Indonesia selama empat tahun berturut-turut dari tahun 2020 hingga 2023.
“Capaian produksi padi tahun 2023 mencapai 9,71 juta ton GKG, yang setara dengan 5,6 juta ton beras, berkontribusi sebesar 17,9% terhadap produksi padi nasional,” terangnya.
Pj. Gubernur Adhy menambahkan bahwa Jawa Timur merupakan salah satu pusat pendidikan di Indonesia, didukung oleh 795 perguruan tinggi yang dapat menciptakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas. Selain itu, terdapat 4.058 lembaga pendidikan menengah, baik negeri maupun swasta, dengan total siswa aktif mencapai 1,3 juta.
Di samping itu, segera dibukanya King’s College London di Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari Malang dan Western Sydney University di Surabaya, sebagai universitas luar negeri pertama di Indonesia dengan jenjang pendidikan Strata Satu, diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM di Jawa Timur.
“Kami mengajak semua lapisan masyarakat untuk memanfaatkan posisi strategis ini dan bersatu untuk memajukan Jawa Timur, sesuai tema Hari Jadi ke-79 yakni ‘Jawa Timur Bersatu Bersama Untuk Maju,'” ajaknya.
Dalam upaya mendukung posisi Jawa Timur sebagai Gerbang Nusantara Baru, ia mengajak semua pemangku kepentingan dan masyarakat untuk menjadi penggerak perubahan dengan mempersiapkan diri di tengah kemajuan teknologi.
“Digitalisasi kini telah menyentuh hampir setiap aspek kehidupan dan mempengaruhi cara kerja. Kemajuan seperti artificial intelligence, Internet of Things, Augmented Reality, Virtual Reality, dan big data seharusnya tidak dilihat sebagai ancaman, melainkan peluang untuk menciptakan inovasi dan meningkatkan efisiensi,” terangnya.
Melalui penguasaan teknologi, Adhy optimis bahwa penggerak perubahan di Jawa Timur, khususnya generasi muda, dapat melanjutkan pembangunan dan berkontribusi secara global.
“Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan terus mendukung program-program yang mendorong kecerdasan digital dan penguasaan teknologi di masa depan,” tegasnya.
Di momen yang sama, Adhy mengungkapkan berbagai upaya pemerintah yang telah membuahkan prestasi dan penghargaan, baik di tingkat nasional maupun internasional, serta pencapaian pembangunan yang membanggakan di berbagai sektor.
“Dalam filosofi Jawa ‘Ana Dina, Ana Upa’, ini adalah bukti nyata dari optimisme dan kerja sama kita yang dirasakan oleh seluruh masyarakat Jawa Timur,” katanya.
Salah satu prestasi yang disampaikan adalah penurunan angka kemiskinan di Jawa Timur, yang berhasil mencapai satu digit, yaitu 9,79% per Maret 2024. Provinsi ini juga berkontribusi pada penurunan penduduk miskin tertinggi secara nasional, yaitu sebanyak 206.102 jiwa, dengan kontribusi 30,34% terhadap penurunan kemiskinan nasional.
“Angka kemiskinan ekstrem di Jawa Timur telah turun signifikan dari 4,40% pada tahun 2020 menjadi 0,66% per Maret 2024,” ungkapnya.
Data Indeks Desa Mandiri Tahun 2024 menunjukkan bahwa jumlah desa mandiri di Jawa Timur mencapai 4.019, yang merupakan yang terbanyak di Indonesia. Dari 2023 ke 2024, jumlah desa mandiri meningkat sebesar 43,54%, atau 1.219 desa.
“Jawa Timur menjadi pusat Desa Mandiri, yang merupakan capaian luar biasa hasil kerja keras bersama kepala desa, camat, dan pendamping desa,” ujarnya.
Dalam pengembangan sumber daya manusia, Jawa Timur menunjukkan kinerja positif dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang konsisten di atas rata-rata nasional. Pada tahun 2023, IPM Jawa Timur mencapai 74,65 poin, dengan kategori tinggi.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur juga impresif, dengan pertumbuhan positif sebesar 4,98% pada triwulan II 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Capaian ini menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Jawa.
“Realisasi investasi di Jawa Timur pada triwulan II tahun 2024 meningkat signifikan sebesar 14,3% dibandingkan tahun lalu, menjadikannya salah satu yang tertinggi di Indonesia,” ujarnya.
Di sektor pertanian, Jawa Timur tetap menjadi Lumbung Pangan Nasional, dengan produksi padi, jagung, daging sapi, susu, telur, dan perikanan tangkap tertinggi di tingkat nasional.
Peningkatan fasilitas dan layanan kesehatan juga telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Program Universal Health Coverage (UHC) akan terus dilanjutkan dan disempurnakan agar semua lapisan masyarakat mendapatkan akses kesehatan yang layak.
“Dari semua capaian tersebut, kita patut berbangga, namun tidak boleh berpuas diri. Capaian ini harus menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat,” pesannya.
“Perjalanan kita masih panjang, dan tujuan pembangunan kita adalah untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Jawa Timur,” imbuhnya.
**Penyerahan Lencana Jer Basuki Mawa Beya**
Pada kesempatan Hari Jadi ke-79 Provinsi Jatim, Pj. Gubernur Adhy memberikan penghargaan dan menyematkan tanda kehormatan Pemprov Jatim, Lencana Jer Basuki Mawa Beya (JBMB) Tahun 2024 kategori emas kepada beberapa tokoh.
Di antaranya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy, sebagai tokoh pengembangan sumber daya manusia; Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, sebagai tokoh masyarakat, agama, dan politik; serta Kapolda Jatim, Irjen. Pol. Drs. Imam Sugianto, yang berkontribusi menjaga kondusivitas Provinsi Jawa Timur selama Pemilu 2024.
Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin, dan Pangkoarmada II, Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo, juga mendapat penghargaan atas kontribusi mereka dalam menjaga keamanan provinsi. Sekdaprov Jatim, Bobby Soemiarsono, diakui atas perannya dalam meningkatkan good and clean governance Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Lencana JBMB juga diberikan kepada tokoh masyarakat, seperti Hj. Masruroh Wahid, yang berkontribusi di bidang sosial keagamaan; Susmiati Rahmawati, sebagai tokoh pemberdayaan perempuan; dan Mochammad Syakirun, tokoh budayawan Jawa Timur.
“Penghargaan ini memang khusus, dan tidak banyak yang diberikan setiap tahun. Hanya kepada tokoh masyarakat dan agama yang berkontribusi signifikan terhadap kemajuan Jawa Timur,” tuturnya.
“Oleh karena itu, kami berterima kasih kepada semua tokoh yang telah memajukan Jawa Timur,” ungkapnya.
Pj. Gubernur Jatim juga memberikan penghargaan kepada individu-individu yang berkontribusi dalam pembangunan dan mengharumkan nama Jawa Timur.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin