SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Memperingati Hari Pustakawan Nasional, Khofifah Indar Parawansa mengajak para pustakawan untuk terus beradaptasi di era digital. Menurutnya, di zaman sekarang, sumber informasi tidak hanya berasal dari buku fisik, tetapi juga dari sumber digital seperti e-book, jurnal elektronik, dan perpustakaan digital.
“Di era digital, peran pustakawan bukan hanya mengelola buku fisik, tetapi juga menyediakan akses ke berbagai sumber informasi digital,” kata Khofifah di Surabaya, Minggu (7/7).
Hari Pustakawan Nasional, yang diperingati setiap tanggal 7 Juli, tahun ini mengusung tema ‘Memberdayakan Komunitas Melalui Perpustakaan’. Tema ini menyoroti peran transformasional perpustakaan dalam memajukan pendidikan dan pengembangan komunitas.
Khofifah menekankan bahwa pustakawan kini berperan sebagai fasilitator pembelajaran, membantu pengguna dalam mengakses dan memanfaatkan sumber daya digital secara efektif. Mereka juga berfungsi sebagai katalisator dalam menyediakan, mengelola, dan mengoptimalkan akses informasi digital untuk masyarakat umum dan komunitas akademik.
“Di era digital, informasi dapat dengan mudah disebarluaskan. Oleh karena itu, pustakawan diharapkan mampu menyaring dan mengelola informasi yang akurat dari sumbernya,” tambahnya.
Menurut Khofifah, pustakawan memiliki peran penting dalam memfasilitasi akses informasi dan literasi di masyarakat. Mereka tidak hanya menyediakan akses ke koleksi buku dan sumber informasi lainnya, tetapi juga membantu pengguna dalam mencari, menilai, dan menggunakan informasi dengan efektif.
Khofifah mengapresiasi peran dan kontribusi pustakawan di seluruh Indonesia, menyebut mereka sebagai pahlawan tanpa tanda jasa yang menjaga pengetahuan dan memfasilitasi pembelajaran sepanjang hayat. Dedikasi mereka dalam menyediakan akses informasi dan menumbuhkan minat baca di semua kelompok usia sangat luar biasa.
“Seperti guru, pustakawan layak disebut pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka adalah penjaga pengetahuan dan fasilitator pembelajaran sepanjang hayat,” katanya.
Khofifah juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan minat baca, dimulai dengan membiasakan diri ke perpustakaan yang menyediakan banyak sumber bacaan berkualitas.
“Perpustakaan adalah ruang dinamis untuk pembelajaran, inovasi, dan interaksi sosial. Mereka menyediakan berbagai sumber literasi dari usia dini hingga lokakarya literasi digital untuk orang dewasa,” katanya.
“Perpustakaan harus beradaptasi dan berkembang di era digital, namun esensi mereka sebagai pusat pengetahuan dan pendidikan harus tetap terjaga,” imbuhnya.
Khofifah mendorong agar perpustakaan tetap inklusif, terbuka untuk semua orang, dan terus berkembang sesuai dengan zaman. Untuk itu, diperlukan dukungan dan investasi berkelanjutan dalam perpustakaan.
“Perpustakaan penting dalam menjembatani kesenjangan pengetahuan dan memastikan setiap orang, tanpa memandang latar belakang, memiliki akses ke sumber daya yang mereka butuhkan untuk sukses,” katanya.
“Selamat Hari Pustakawan Nasional, terima kasih atas dedikasi para pustakawan di Indonesia. Mari kita bersama-sama terus berkomitmen meningkatkan literasi di masyarakat,” pungkasnya.