Hasil Survey, Dinamika Parpol dan Legislatif di Dapil Lamongan-Gresik

- Redaksi

Minggu, 31 Desember 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Hasil survei dari Pusat Studi Kajian Demokrasi (PSDK) Unisda memberikan gambaran dinamika politik di Daerah Pemilihan (Dapil) Lamongan-Gresik. Temuan ini memperlihatkan tiga partai mengalami kenaikan, sementara dua lainnya mengalami penurunan di mata pemilih.

 

Ahmad Shorikin, peneliti dari PSDK Unisda yang berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Antikorupsi dan Demokrasi (PUSAD), memaparkan temuan tersebut di sebuah restoran di Jalan Soekarno Hatta, Desa Sukomlho, Kecamatan Lamongan pada Kamis (28/12).

Baca Juga  Bersama PJU, Kapolres Gresik menjenguk Ketua MUI Gresik KH Mansoer Shodiq

 

“Dari pemilu 2019 hingga sekarang, belum terjadi pergeseran suara yang signifikan di Dapil X untuk calon DPR RI,” tegas Ahmad Solikin.

 

“Kemungkinan karena basisnya di kalangan santri, afiliasinya ke PKB. Mayoritas organisasi NU di Lamongan-Gresik memengaruhi suara PKB, seperti yang disampaikan oleh Ketua Ansor. Dukungan dari calon legislatif juga berperan,” tambahnya.

Baca Juga  Wooow! Samsat Rame dan Samsat Apung Polres Gresik Dapat Apresiasi Kemenpan-RB

 

“Data dihitung dari 1167 responden dengan komposisi Gresik 46% dan Lamongan 54%. Partai-partai baru juga masuk, seperti Golkar yang meningkatkan pemasangan baliho di banyak tempat, mempengaruhi elektabilitasnya,” jelasnya.

 

Diperkirakan tiga partai – Partai Golkar, PKB, dan Gerindra – akan mendapat suara di Lamongan-Gresik, sementara Demokrat dan PPP mengalami penurunan.

Baca Juga  Kodim 0820 Probolinggo Panjatkan Doa Bersama Berharap KRI Nanggala 402 Segera Ditemukan

 

Namun, perubahan elektabilitas masih mungkin terjadi karena tingginya jumlah “swing voters” atau pemilih yang belum menentukan pilihan akhir, karena beberapa faktor.

 

“Faktor-faktor tersebut termasuk lamanya waktu pemungutan suara, menunggu usulan program, dan menunggu fatwa dari ulama serta tokoh masyarakat,” tambahnya.

Berita Terkait

DPU CKPP Banyuwangi : Targetkan Rampung Tahun ini Pembangunan Jembatan Karangdoro Terus Dikebut
Pj Gubernur Adhy Salurkan Bansos dan Alat Bantu Disabilitas di Blitar
Jelang Hari Jadi ke-79 Jawa Timur, Pj Gubernur Adhy Karyono Pimpin Ziarah di Makam Bung Karno
Dukungan Nyai dan Ning untuk SAE, Bersatu untuk Sidoarjo
Subandi : Sowan Kiai untuk Sidoarjo yang Lebih Baik
Kondisi Jembatan Desa Bluru Kidul Sidoarjo Memprihatinkan
Sidoarjo Percepat Digitalisasi Transaksi Pemerintah Daerah
Ribuan Muslimat Pasuruan Rayakan Maulid Nabi, Khofifah Ajak Teladani Rasulullah

Berita Terkait

Jumat, 4 Oktober 2024 - 15:13 WIB

Pj Gubernur Adhy Salurkan Bansos dan Alat Bantu Disabilitas di Blitar

Jumat, 4 Oktober 2024 - 13:55 WIB

Jelang Hari Jadi ke-79 Jawa Timur, Pj Gubernur Adhy Karyono Pimpin Ziarah di Makam Bung Karno

Rabu, 2 Oktober 2024 - 06:59 WIB

Dukungan Nyai dan Ning untuk SAE, Bersatu untuk Sidoarjo

Rabu, 2 Oktober 2024 - 06:52 WIB

Subandi : Sowan Kiai untuk Sidoarjo yang Lebih Baik

Rabu, 2 Oktober 2024 - 06:44 WIB

Kondisi Jembatan Desa Bluru Kidul Sidoarjo Memprihatinkan

Berita Terbaru

Kepala BRI Unit Pucuk, Mochamad Afnan Zainuri, saat menyerahkan bantuan program Klasterkuhidupku

Ekonomi

BRI Dorong UMKM Lamongan Maju Lewat Klasterkuhidupku

Sabtu, 5 Okt 2024 - 10:51 WIB