BANGKOK, RadarBangsa.co.id – Pada 19 September, HUAWEI CONNECT 2022 telah dibuka di Bangkok, Thailand. Di ajang ini, Ken Hu, Rotating & Acting Chairman, Huawei, menyampaikan sebuah paparan yang berjudul “Unleash Digital”. Lewat paparan ini, dia mengulas peran Huawei membantu berbagai perusahaan untuk mengambil lompatan besar dalam perkembangan komputasi awan.
Dalam paparannya, Ken Hu membahas pengalaman First Affiliated Hospital of the Medical School di Xi’an Jiaotong University memakai kecerdasan buatan (AI) guna mempercepat litbang farmasi, serta menemukan obat baru.
Di industri farmasi, secara rata-rata, pendanaan senilai lebih dari US$1 miliar dan waktu selama 10 tahun diperlukan untuk meluncurkan sebuah obat baru ke pasar, mulai dari tahap pengembangan hingga pengajuan izin. Ketika mengembangkan antibiotik, para ahli terkadang menemukan bakteri yang resistan, bahkan sebelum tahap uji klinik dari sebuah antibiotik yang baru dikembangkan selesai.
Dengan layanan desain obat yang didukung AI, difasilitasi “Pangu Drug Molecule Model” dari Huawei Cloud, Profesor Liu Bing, First Affiliated Hospital of the Medical School di Xi’an Jiaotong University, dan timnya mengembangkan obat antimikrob baru dengan spektrum luas, hanya dalam satu bulan, bahkan biaya litbang terpangkas sebesar 70%.
Tantangan utama dalam penemuan obat baru terletak pada tahap skrining atas ratusan juta molekul obat yang telah tersedia. Biasanya, skrining obat dilakukan oleh pakar di laboratorium, dan prosesnya berbiaya mahal, lamban, dan tingkat kegagalan pun termasuk tinggi.
“Pangu Drug Molecule Model” dari Huawei Cloud telah dilatih dengan data yang terdiri atas 1,7 miliar molekul obat, serta mampu memprediksi karakter fisikokimia dari senyawa obat, dan menentukan skornya berdasarkan aspek druglikeness. Peneliti lalu melakukan eksperimen yang tepat sasaran guna menguji senyawa obat dengan skor tertinggi.
Lebih lagi, molecular structure optimizer pada “Pangu Drug Molecule Model” dapat dipakai guna meningkatkan struktur senyawa utama sehingga mengurangi potensi efek samping dari obat baru pada sel manusia yang normal.
Kini, komputasi awan telah menjadi unsur penting bagi perusahaan digital. Huawei Cloud menyediakan empat jalur pengembangan, termasuk rencana pengembangan “ModelArts the AI” yang dapat diakses klien dan mitra di seluruh industri berdasarkan permintaan (on demand). Dengan demikian, mereka dapat menyerahkan urusan teknis dari inovasi digital kepada Huawei Cloud, serta berkonsentrasi terhadap hal-hal yang terpenting.