PASURUAN, RadarBangsa.co.id – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, pada Minggu (9/11/2025) sore, menyebabkan tembok penahan tanah (TPT) di tepi jalan Desa Wedoro ambruk. Runtuhnya struktur itu membuat sebagian badan jalan yang menghubungkan Desa Wedoro dan Desa Curahrejo, Kecamatan Sukorejo, tergerus dan menyempit.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, menjelaskan bahwa kerusakan tersebut murni diakibatkan oleh tingginya intensitas hujan sejak siang hari hingga sore. Debit air yang besar membuat aliran permukaan menggerus kaki tembok hingga akhirnya tak mampu menahan tekanan tanah dari sisi atas.
“Hujannya cukup lebat sejak siang sampai sore, dan debit air meningkat cepat. Akibatnya, TPT di pinggir jalan Wedoro terkikis dan akhirnya ambrol,” ujar Sugeng saat dikonfirmasi, Rabu (12/11/2025).
Meski kejadian itu cukup mengagetkan warga sekitar, Sugeng menegaskan tidak ada korban jiwa maupun kendaraan yang terdampak langsung. Jalur penghubung dua desa tersebut hanya mengalami penyempitan pada satu sisi, namun masih bisa dilalui kendaraan kecil secara bergantian.
Begitu laporan diterima, BPBD bersama perangkat desa segera turun ke lokasi untuk melakukan langkah penanganan darurat. Petugas menutup area longsoran menggunakan terpal tebal sebagai upaya pencegahan agar material tanah tidak kembali tergerus hujan susulan.
“Longsoran ditutupi terpal sebagai langkah antisipasi. Kami juga sudah mengimbau warga agar tidak melintas terlalu dekat dengan tepi jalan yang terdampak,” kata Sugeng.
Selain langkah cepat di lapangan, BPBD juga akan melakukan asesmen teknis untuk menilai kondisi tanah di sekitar lokasi. Pemerintah daerah berencana mengajukan perbaikan permanen pada TPT yang rusak agar jalur penghubung dua desa tersebut bisa kembali berfungsi dengan aman.
Warga berharap perbaikan bisa segera dilakukan karena jalan itu menjadi akses utama kegiatan ekonomi dan sosial antara Wedoro dan Curahrejo. Selama proses perbaikan, kendaraan berat disarankan mencari jalur alternatif guna menghindari risiko longsor tambahan.
Peristiwa di Wedoro menjadi peringatan bagi pemerintah daerah untuk meninjau ulang kondisi infrastruktur penahan tanah di wilayah rawan longsor, terutama menjelang puncak musim hujan. Pandaan dan Sukorejo termasuk daerah dengan kontur tanah miring dan aliran air deras, sehingga perawatan rutin dan inspeksi berkala sangat dibutuhkan.
BPBD Pasuruan mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air. Sugeng menegaskan, deteksi dini serta pelaporan cepat warga sangat penting untuk mencegah kerugian yang lebih besar.
“Kami minta masyarakat segera melapor jika melihat tanda-tanda tanah retak atau bangunan penahan yang mulai miring. Pencegahan dini jauh lebih baik daripada menunggu bencana terjadi,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin










