SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pondok pesantren melalui program Inisiatif, Kolaborasi, Inovasi Pesantren Sehat (IKI PESAT) Jatim.
Selama periode lima tahun, dari 2019 hingga 2023, program IKI PESAT telah mencapai 1.419 pondok pesantren di Jatim dengan mendorong aksi gizi di sekolah-sekolah di sekitar pesantren.
Program ini tidak hanya fokus pada aspek gizi, melainkan juga memberikan strategi advokasi, kemitraan, dan pemberdayaan dengan tujuan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di sekitar pondok pesantren.
“IKI PESAT Jatim merupakan langkah konkrit untuk mengembangkan pesantren sehat di Jawa Timur melalui strategi advokasi, kemitraan, dan pemberdayaan masyarakat dengan tujuan meningkatkan kualitas kesehatan di lingkungan pondok pesantren,” ungkap Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi pada Senin (15/1).
Khofifah menjelaskan bahwa program ini terus dilakukan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan Kader Santri Husada, Survei Mawas Diri, Musyawarah Masyarakat Pondok Pesantren, dan Pendampingan Poskestren melalui program Sajadah (Santri Jatim Sehat dan Berkah).
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa IKI PESAT Jatim merupakan pengembangan dari Program Sajadah yang dimulai sejak tahun 2019 dengan tujuan mewujudkan pesantren sehat melalui penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Program ini mengutamakan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif.
“Dinkes Jatim dalam pelaksanaannya menyasar berbagai sasaran, mulai dari santri, pengasuh ponpes, pimpinan ponpes, hingga masyarakat sekitar ponpes di bawah binaan dari Puskesmas setempat,” jelasnya.
Pada tahun 2023, Jatim memiliki 4.173 pondok pesantren dengan 1.526 poskestren (36,56%) per Januari 2024. Sebanyak 1.419 pesantren telah didampingi menggunakan dana BK dari tahun 2019 hingga 2023.
Hingga akhir tahun 2023, IKI PESAT berhasil memperluas pendampingan pesantren sehat menjadi 76 pesantren, dengan peningkatan strata poskestren sebesar 93%, klasifikasi PHBS sebesar 93%, dan kepatuhan minum Tablet Tambah Darah (TTD) pada pesantren yang didampingi mencapai 97%.
IKI PESAT Jatim akan terus mendorong lingkungan pondok pesantren untuk mengembangkan pesantren sehat dengan integrasi pelayanan kesehatan, termasuk skrining TBC, konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), dan Inspeksi Kesehatan Lingkungan.
“IKI PESAT Jatim menjadi andalan kami dalam memenuhi dan mengembangkan pesantren sehat, didukung oleh SK Gubernur Nomor 188/202/KTSP/013/2023 tentang Pembina Pesantren Sehat, yang diharapkan dapat meningkatkan dukungan lintas sektor dalam pembinaan pesantren di Provinsi Jawa Timur,” tandasnya.