Inilah Potret Buram Pemerintahan yang Miskin Gagasan, Meremehkan Karya Anak Bangsa

- Redaksi

Senin, 10 Juli 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) pakar politik Amerika Serikat (AS) Jerry Massie (Dok foto Pribadi)

Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) pakar politik Amerika Serikat (AS) Jerry Massie (Dok foto Pribadi)

JAKARTA, RadarBangsa.co.id – Penemu Nikuba Hidrogen, Aryanto Misel, pria asal Cirebon ini menolak bantuan dana dan fasilitas riset hasil temuannya yang diberi nama Nikuba. Dia malah menyindir fasilitas riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang kalah canggih dibanding fasilitas di negara Italia.
Lebih lanjut, Pria berkacamata itu mengaku tak masalah jika teknologi Nikuba yang sudah dikembangkannya sejak lima tahun lalu itu di tolak oleh pemerintah dalam hal ini BRIN.

Sementara, Jerry Massie Direktur P3S, juga mengatakan kepakaran dan keahlian telah mati di negeri ini. Bayangkan saja ada seorang anak bangsa pribumi jenius yang menemukan hasil penelitian brilian di abaikan bahkan ditolak oleh pemerintah Indonesia.

“Inilah potret buram pemerintahan yang miskin gagasan dan jago dalam urusan meremehkan karya anak bangsa sendiri,” kata Jerry kepada awak media dalam wawancara singkat melalui saluran teleponnya pagi ini, Senin (10/7/2023).

Lanjut peneliti kebijakan publik AS ini, Jerry mengatakan bukan hanya Aryanto yang diremehkan terkait hasil karya anak bangsa, tetapi Jakarta Internasuonal Stadium (JIS) pun diremehkan tak dianggap padahal ini juga hasil karya anak bangsa sendiri selain perancang ahli bangunannya dari Inggris, Lupo Happold.

“Untuk itu sangat disayangkan seorang ilmuwan yang jenius seperti Aryanto tak dianggap penemuannya yakni Nikuba adalah alat pengubah air menjadi bahan bakar kendaraan, gak masuk akal itu,” tegasnya.

Penolakan BRIN terhadap ilnuwan tampak ramai di media sosial sesaat setelah diwawancarai televisi. Viral di sosmed, bahwa penemuannya ini adalah yang terbaik sepanjang hidupnya. Apalagi baru-baru ini pihaknya (Aryanto Misel) juga sudah melakukan MoU dengan perusahaan otomotif dunia seperti Ferarri.
Terlanjur sakit hati Aryanto pun menolak ajakan BRIN untuk bergabung dengan lembaga riset tanah air (BRIN).

“Saya pikir BRIN ini bukan mencari peneliti handal di Indonesia tapi terkesan menendang para ahli dan orang jenius bangsa,” ungkap Dokter lulusan American Global University ini.

“Barangkali kalau mantan Menristek serta Presiden BJ Habibie masih hidup paling dia akan juga disepelekan dan tak dianggap sama sekali oleh BRIN,” bebernya.
Jerry pun mengungkapkan keresahannya terhadap keberadaan BRIN. ‘Saya pikir pimpinan di BRIN adalah kelompok manusia angkuh. Bukannnya merangkul ilmuwan seperti Aryanto malahan mereka bak membuang mutiara yamg tersembunyi,” tuturnya.

Akibat ditolak bangsa ini, ia (Aryanto Misel) juga sakit hati lantaran pemerintah telah mengabaikan dan mengagap temuannya itu sampah bagi lingkungan.
Barangali Aryanto tak dianggap lantaran dari latar belakang bukan keluarga berada. Atau tak punya relasi atau kolega di BRIN.

“Saya desak presiden nencoopot pimpinan BRIN yang tak punya kemampuan memimpin lembag riset ini. Sudah triliuan rupiah yang digelontorkan tapi hasilnya nihil. Coba dong BRIN ciptakan pesawat, mobil, motor, televisi dan sebagainya. Jangan hanya menolak orang-orang jenius,” kata Jerry.

Anggaran BRIN untuk tahun 2023 sebesar Rp6,5 triliun, sekitar 65 persen digunakan untuk kegiatan dukungan manajemen, seperti pembayaran gaji pegawai, perawatan gedung dan kendaraan dan lain sebagainya. Sisanya sebesar Rp2,2 triliun atau sebesar 35 persen digunakan untuk kegiatan penelitian. Tetapi realitanya BRIN hingga kini tidak mampu berbuat banyak.

“Lebih hebat di era mendiang presiden ke-2 almarhum Pak Soeharto yang kala itu menciptakan pesawat ‘Gatot Kaca’ sampai ‘Mobil Timor’. Tapi sekarang hanya ada mobil e-Ngibul, Esemka yang dibangga-banggakan ternyata ciptaan negeri Tirai Bambu Cina,” pungkasnya.

Berita Terkait

BLT BBM Januari 2025, Bantuan untuk Masyarakat – RadarBangsa Lamongan
Rapat Terbatas, Presiden Prabowo Fokuskan Percepatan MBG
Presiden Prabowo Naikkan Tunjangan Sertifikasi Guru Sebesar 25% di Tahun 2025 – RadarBangsa Lamongan
Natal Bersama TNI-Polri, Adhy Karyono Ajak Wujudkan Jawa Timur Penuh Kasih
Pj Gubernur Adhy : HIPMI Jatim Harus Jadi Agent of Change Perekonomian
Dari Sampah ke Paving, Inovasi Pengolahan Abu Sampah TPA Tlekung di Kota Batu
Rapat Paripurna DPRD Blitar, Pengumuman Hasil Pilkada dan Masa Jabatan Bupati
Bupati Lamongan Tanam Pohon Perdamaian di Kagama
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 18 Januari 2025 - 19:31 WIB

Rapat Terbatas, Presiden Prabowo Fokuskan Percepatan MBG

Sabtu, 18 Januari 2025 - 11:03 WIB

Presiden Prabowo Naikkan Tunjangan Sertifikasi Guru Sebesar 25% di Tahun 2025 – RadarBangsa Lamongan

Sabtu, 18 Januari 2025 - 08:14 WIB

Natal Bersama TNI-Polri, Adhy Karyono Ajak Wujudkan Jawa Timur Penuh Kasih

Jumat, 17 Januari 2025 - 22:15 WIB

Pj Gubernur Adhy : HIPMI Jatim Harus Jadi Agent of Change Perekonomian

Jumat, 17 Januari 2025 - 18:44 WIB

Dari Sampah ke Paving, Inovasi Pengolahan Abu Sampah TPA Tlekung di Kota Batu

Berita Terbaru

Hukum - Kriminal

Empat orang ditangkap usai tawuran di Purwosari Semarang

Sabtu, 18 Jan 2025 - 21:44 WIB

Wali Kota Semarang Mbak Ita (ist)

Hukum - Kriminal

Wali Kota Semarang Mbak Ita dan suaminya bakal dijemput paksa KPK

Sabtu, 18 Jan 2025 - 20:27 WIB