LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Peradaban Islam dikenal jaya ketika tradisi literasi masih di kalangan muslim. Para sahabat dan ulama memiliki kebiasaan mulia, dengan melakukan penelitian dan penulisan Tradisi ini yang ingin dilestarikan kembali oleh IPNU dan IPPNU Kecamatan Sambeng-Lamongam melalui pelatihan jurnalistik yang diadakan, Minggu (16/2/2020).
“Kami ingin pelajar Sambeng memiliki kompetensi jurnalistik yang tinggi, Syukur bisa menembus tingkat nasional bahkan internasional,” harap Diki Aris Susanto, ketua IPNU Sambeng, dalam sambutannya. Menurutnya, potensi pelajar di Sambeng cukup tinggi hanya saja perlu diasah secara rutin.
“Sebagai ketua IPNU Sambeng ini kami sangat berharap lahir penulis-penulis muda Sambeng yang bisa mengukir prestasi,” sambung Diki Aris.
Pelatihan ini tidak hanya diikuti pelajar IPNU dan IPPNU Sambeng saja, bahkan ada yang dari luar mengikuti pelatihan ini. Hadir sebagai narasumber dan pendamping adalah Fathan Faris Saputro, jurnalis muda. Para peserta mendapatkan petunjuk praktis dan filosofis seputar penulisan. Mereka juga mendapatkan bimbingan praktik menulis sehingga pada akhir acara semua peserta menghasilkan sebuah karya tulis.
“Menulis itu sangat mudah, menguntungkan, dan menyenangkan. Dengan belajar menulis, sebenarnya kita melatih pikiran dan jiwa kita. Keluar dari belenggu mental yang bisa membatasi kreatifitas,” terang Faris.
“Pelatihan jurnalistik ini sesungguhnya penuh dengan pendidikan karakter, banyak peserta yang awalnya tidak percaya diri, takut pada penilaian orang, dan mengalami beban mental akhirnya semua cair. Karena menulis juga merupakan bentuk terapi,” lanjut Fathan Faris menutup acara ini. (JK)