BANYUWANGI, RadarBangsa.co.id – Kabupaten Banyuwangi kembali mencatat prestasi di sektor pangan. Sepanjang 2025, produksi padi dan jagung di wilayah ujung timur Pulau Jawa itu mengalami lonjakan signifikan hingga melampaui kebutuhan daerah.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyebut capaian tersebut lahir dari kerja kolaboratif seluruh elemen. Ia menilai keberhasilan menjaga surplus pangan tidak hanya hasil dari kinerja pemerintah, tetapi juga gotong royong para petani, TNI-Polri, dan berbagai mitra strategis yang mendukung program ketahanan pangan nasional.
“Ini bukti nyata sinergi semua pihak. Kami bersama masyarakat, TNI, Polri, dan para mitra terus bahu-membahu mewujudkan swasembada pangan sebagaimana arahan Presiden,” ujar Ipuk, Selasa (11/10/2025).
Data Dinas Pertanian menunjukkan, hingga Oktober 2025, Banyuwangi mencatat ketersediaan beras mencapai 464.844 ton, naik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 432.016 ton. Dengan kebutuhan konsumsi sekitar 136.542 ton, daerah ini masih memiliki surplus 328.302 ton beras.
Kenaikan juga terjadi pada komoditas jagung. Produksi jagung Banyuwangi meningkat dari 181.332 ton pada 2024 menjadi 208.673 ton di 2025. Dari jumlah itu, setelah dikurangi kebutuhan lokal sekitar 58.206 ton, tersisa 150.467 ton surplus—atau bertambah hampir 27 ribu ton dari tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah, setiap tahun produktivitas padi dan jagung terus meningkat. Terima kasih kepada semua pihak, terutama para petani dan mitra kerja yang tak lelah berinovasi,” tutur Ipuk.
Dukungan terhadap upaya Banyuwangi juga datang dari Dewan Pembina HKTI Jawa Timur, Jenderal (Purn) Badrodin Haiti. Saat menghadiri panen raya beberapa waktu lalu, ia menegaskan bahwa langkah Banyuwangi sejalan dengan visi nasional mewujudkan kedaulatan pangan yang mandiri dan berkeadilan.
“Gerakan pertanian di Banyuwangi menunjukkan semangat kemandirian. Pemerintah pusat terus memperkuat program strategis untuk memastikan ketersediaan pangan nasional,” ucap mantan Kapolri itu.
Sementara itu, Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra mengungkapkan, kepolisian turut berperan aktif melalui pembukaan lahan baru untuk tanaman pangan, khususnya jagung. Program tersebut merupakan bagian dari implementasi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam bidang ketahanan pangan.
“Kami di jajaran Polresta berkomitmen mendukung penuh program ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Saat ini, luas lahan tanam padi di Banyuwangi mencapai 6.339 hektare, melampaui target awal 6.294 hektare. Sedangkan lahan jagung telah tertanam 300 hektare dari target 697 hektare. Untuk sektor lain, lahan pesantren sudah mencapai 20 hektare dari target 25 hektare, dan kehutanan sosial menembus 82 hektare dari target 495 hektare.
Ke depan, Banyuwangi akan menambah sekitar 50 hektare lahan baru di kawasan Green Farm, yang digadang menjadi pusat pelatihan pertanian terpadu.
Pemilik Green Farm, Arum Sabil, menjelaskan kawasan tersebut telah dilengkapi pompa air tenaga surya untuk menunjang efisiensi irigasi dan keberlanjutan produksi.
“Dengan inovasi ini, kami berharap Banyuwangi bisa terus memperkuat kontribusi terhadap swasembada pangan nasional sesuai arahan Presiden,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin










