SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Provinsi Jawa Timur (Jatim) terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan tata kelola pemerintahan yang cepat, efektif, efisien, tanggap, transparan, akuntabel, dan responsif (CETTAR). Prinsip ini menjadi kunci dalam mewujudkan pelayanan publik terbaik bagi masyarakat di seluruh wilayah provinsi. Berkat upaya tersebut, Jawa Timur berhasil mencatatkan diri sebagai provinsi dengan inovasi terbanyak se-Indonesia dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
Dalam lima tahun terakhir, Jatim berhasil masuk Top 99 dengan 72 inovasi serta Top 45 dengan 35 inovasi. Terbaru, Jatim juga meraih penghargaan Top Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Keberlanjutan dan Penyelenggara Inovasi Pelayanan Publik Terbaik 2024 dari Kementerian PAN-RB. Di samping itu, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI juga menobatkan Jatim sebagai Provinsi Terinovatif dalam ajang Innovative Government Award (IGA) Tahun 2023.
Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menyampaikan rasa syukur atas capaian tersebut. “Alhamdulillah, kami sebagai penjabat gubernur yang melanjutkan pemerintahan sebelumnya, bersyukur bahwa kini posisi Jatim telah dinobatkan sebagai provinsi dengan inovasi terbanyak dalam Top 99 maupun Top 45. Hal ini menunjukkan bahwa Jatim merupakan provinsi terinovatif se-Indonesia,” terang Adhy, Kamis (31/10).
Adhy menambahkan, tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik di Jawa Timur cukup tinggi. Berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), Jatim mencatat angka 87,81, yang menunjukkan tingginya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh pemerintah provinsi. “Penilaian dari pusat ini sejalan dengan tingkat kepuasan masyarakat. Indeks Kepuasan Masyarakat Jatim yang mencapai 87,81 adalah bukti kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah provinsi,” jelasnya.
Menurut Adhy, pencapaian tersebut merupakan hasil dari kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah provinsi selama lima tahun terakhir. Jawa Timur konsisten mendorong setiap instansi untuk berinovasi, terutama dalam pelayanan publik, melalui gerakan One Agency One Innovation. Selain itu, Pemprov Jatim juga mengadakan kompetisi inovasi pelayanan publik secara rutin setiap tahun.
“Kami juga memiliki Rumah Inovasi sebagai pusat kreativitas dan ide baru dalam layanan publik. Setiap dua tahun sekali, kami menggelar pameran inovasi, dan mulai tahun 2024 akan diadakan setiap tahun dalam pameran pelayanan publik,” ungkap Adhy.
Selain itu, Adhy memastikan bahwa setiap inovasi yang dikembangkan tidak hanya diciptakan tetapi juga dimonitor implementasinya, sehingga manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat. “Inovasi yang kami kembangkan tidak hanya untuk menciptakan hal baru, tetapi berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan masyarakat. Inovasi ini juga menjadi salah satu indikator dalam pengukuran budaya kinerja di perangkat daerah,” tambahnya.
Salah satu inovasi unggulan yang diapresiasi tinggi oleh Kemendagri adalah aplikasi Trans Jatim-Ajaib (Aplikasi Jatim Informasi Bus). Aplikasi ini memudahkan masyarakat mengakses layanan transportasi umum Trans Jatim, sekaligus meningkatkan indeks digitalisasi di Jawa Timur. “Trans Jatim-Ajaib ini merupakan inovasi yang memudahkan akses masyarakat terhadap layanan angkutan umum, dan ini menjadi bagian dari Nawa Bhakti Satya, yaitu Jatim Akses,” tegas Adhy.
Inovasi lain yang juga sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat adalah kemudahan pembayaran pajak kendaraan bermotor melalui sistem online yang dapat diakses melalui berbagai platform, termasuk menggunakan QRIS.
Di samping itu, Adhy menambahkan bahwa Indeks Inovasi Daerah Jatim juga terus meningkat. Pada tahun 2023, indeks tersebut berada di angka 71,38, yang menunjukkan bahwa inovasi di Jatim sudah sangat baik. “Meski telah diakui sebagai provinsi terinovatif di tingkat nasional, kami tidak akan berpuas diri. Penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus berkomitmen dalam menghadirkan pelayanan publik terbaik,” tutupnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin