Jelang Idul Adha, 1000 Sapi Masuk ke Area Pasar Hewan Patok Lumajang, Semuanya Dijamin Sehat

Pedagang Sapi saat menawar di pasar hewan patok Lumajang Jawa Timur, Jum'at (16/6/2023). (Dok foto Riaman)

LUMAJANG, RadarBangsa.co.id -Jelang Hari Raya Idul Adha pasar patok Lumajang dipenuhi sapi dan kambing, jumlahnya hingga ribuan. pasalnya pedagang dari luar kota banyak yang berdatangan untuk membeli serta menjual sepinya.

Untuk pasar patok Lumajang ramainya di saat bulan bulan besar, dan itupun ketika para pedagang sapi dari luar kota yang juga tumplek blek di pasar hewan patok Lumajang Jawa Timur (Jatim)

Bacaan Lainnya

“Ya, kalau tidak ada pedagang dari luar kota, pasar hewan ini tidak mungkin ramai seperti ini. Yang di andalkan cuman pedagang dari luar kota,” kata koordinator pasar patok Lumajang, Darsun, ketika di wawancarai Radarbangsa.co.id biro Lumajang, di area pasar hewan patok Lumajang , Jum’at (16/6).

Disampaikannya, Jenis sapi yang masuk di setiap pasaran Lumajang, adalah sapi limusin, brangos. Sedangkan untuk sapi seperti sapi Nganjuk, yang warnanya putih tidak seberapa banyak. “Di setiap pasaran itu paling banyak sepuluh sapi, kalau sapi Nganjuk, dan untuk harga tertinggi, di sini mulai dari Rp 40 hingga 50 jutaan.

Ditanya antara sapi dan kambing lebih banyak laku yang mana. “Sama!, di bulan bulan seperti ini sama sama banyak lakunya. Itupun pembelinya juga dari luar kota. Jadi, kalau tidak ada pedagang dari luar kota lakunya tidak seberapa mas. Pasar Jogotrunan ini yang di andalkan dari luar kota. Kalau cuman lokalan saja, ya sepi,” ucapnya, dengan mimik wajah serius.

Saat disinggung apakah sapi dan kambing yang masuk ke area pasar hewan patok Lumajang semua nya dijamin sehat. “Sepengatahuan saya, sapi dan kambing mulai pagi hingga sore yang masuk di area pasar hewan saya cek, semua sehat,” akunya, kemudian.

Alhamdulillah, PMK itu sudah tidak ada. Dan kalau ada sapi yang kurang sehat, saat mau masuk itu saya suruh kembali (pulang) “harus pulang”, karena penyakit PMK itu sangat mudah menularnya.

Pihak nya berharap pasar baru Lumajang selalu ramai seperti hari hari besar (Idul Adha). “Jadi perekonomian di Lumajang ini bisa ikut terdongkrak”, harapnya.

Sementara itu pedagang sapi di pasar patok Lumajang, H. Fatoni, yang juga sebagai jagal sapi yang mempunyai stand di pasar baru Lumajang ini, ketika dimintai komentar nya terkait pasar hewan patok Lumajang, mengamini koordinator pasar patok Lumajang, Sudarsun, bahwa mendekati Idul Adha ini, peningkatan untuk katagori daging sapi yang dikriteriakan sudah masuk di kriteria korban sudah membludak.

Untuk suplai yang paling banyak untuk hewan korban ini adalah dari pasar hewan patok lumajang. Karena menurutnya dari empat kabupaten bisa masuk ke pasar patok Lumajang. Empat kabupaten itu diantaranya kabupaten malang, Probolinggo, Jember dan dari kabupaten Lumajang sendiri.

Setiap pasaran Senin dan Jumat, ada ratusan hewan sapi dan kambing yang masuk dari kabupaten lain. “Namun ketika mendekati bulan Idul Adha seperti ini”, kata H. Fatoni, yang juga menjabat sebagai kepala desa di Desa Banyu Putih Lor ini.

H. Fatoni juga menyebut perkiraan harga yang paling laris untuk sapi di pasar hewan patok Lumajang, Dikatakannya, yang paling laris (laku keras) harganya kisaran dibawah 20 Jt. Kalau yang diatas 20 Jt, itu kurang minat untuk katagori korban.

Oleh karena itu, lanjut H. Fatoni, untuk kebutuhan hewan korban di kabupaten Lumajang, stok untuk pasar patok Lumajang sendiri sudah melebihi. Makanya banyak tengkulak dari luar kota sudah banyak yang masuk ke pasar patok Lumajang ini. Seperti tengkulak dari Jakarta, itu sudah masuk”, jelas H. Fatoni, yang juga berjualan daging sapi di pasar baru Lumajang ini.

Disinggung apakah sebagai pedagang sapi sudah tahu dengan sapi yang sakit dan yang sehat. “Itu meliputi beberapa kriteria yang sudah ada sket sket pemeriksaan dari pemerintah kabupaten Lumajang, karena kriteria sampai yang terinfeksi virus PMK itu tidak diperbolehkan masuk ke pasar patok Lumajang. Jadi kualitas sapi di pasar patok Lumajang ini, kualitas sapi bebas dari PMK”, terangnya, dengan mimik wajah meyakinkan Radarbangsa.co.id.

Diakuinya, kalau dirinya berkecimpung di dunia perdagangan sapi dan juga sebagai jagal sapi sudah puluhan tahun, jadi sudah hafal dengan sapi sakit dan sehat.

“Ya, mulai 2006, hingga saat ini. Bukan hanya sapi sakit mas, sapi yang hamil pun saya juga tahu,” akunya, sambil tertawa.

Karena H. Fatoni selain berdagang, juga jagal, jadi untuk sapi yang tidak dapat katagori di sembelih. Dibawa ke pasar untuk di jual.

H. Fatoni juga menyebut kalau Pasar hewan patok Lumajang adalah masuk katagori pasar hewan yang paling murah di Jawa Timur dalam penjualan sapi.

Makanya, pembelinya yang datang sampai dari luar pulau. “Ya, ada yang dari Kalimantan juga. Nawar sekali langsung jadi. Kalau sudah datang dari Kalimantan ini, alamat wes, pembeli lokal gak kebagian. Jadi kalau pedagang dari luar pulau ini datang, setiap datang sekira 50 sapi pun habis dibeli sama mereka”, paparnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *