BONDOWOSO, RadarBangsa.co.id – Konektivitas antarwilayah di ujung timur Jawa Timur kian menguat setelah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan penggantian Jembatan Besuk yang menghubungkan Kabupaten Bondowoso dan Situbondo, Sabtu (1/11).
Peresmian jembatan di Desa Besuk, Kecamatan Klabang, Bondowoso itu menjadi momentum penting bagi warga dua kabupaten. Infrastruktur baru dengan nilai kontrak Rp6,95 miliar yang bersumber dari APBD Provinsi Jatim Tahun Anggaran 2025 ini diyakini akan memperlancar mobilitas masyarakat, mempercepat arus perdagangan, serta membuka peluang ekonomi baru di kawasan timur tapal kuda.
“Alhamdulillah, kita bersyukur Jembatan Besuk sudah siap digunakan. Insyaallah ini akan memaksimalkan konektivitas, memperkuat hubungan ekonomi, sosial, pendidikan, dan mobilitas antarwilayah,” ujar Gubernur Khofifah usai menandatangani prasasti peresmian.
Jembatan baru ini memiliki panjang 24,6 meter dan lebar 9 meter, menggantikan jembatan lama yang kondisinya dinilai sangat kritis. Menurut Khofifah, penggantian ini mendesak dilakukan karena jembatan lama sering terendam air saat hujan deras dan berpotensi membahayakan pengguna jalan.
“Jembatan lama sudah dalam kondisi kritis dan rawan ambruk, apalagi saat curah hujan tinggi. Maka dari itu, perbaikan ini menjadi prioritas agar akses Bondowoso–Situbondo tetap aman,” jelasnya.
Keberadaan Jembatan Besuk juga berperan penting dalam mengantisipasi gangguan distribusi logistik di kawasan timur Jawa Timur. Khofifah mengingatkan, beberapa waktu lalu jalur Gumitir sempat mengalami ambles sehingga menghambat pasokan bahan bakar minyak (BBM) ke wilayah Jember dan sekitarnya selama tiga hari.
“Waktu itu memang tidak bisa menunda perbaikan di Gumitir karena amblesnya cukup parah. Dampaknya luar biasa, suplai BBM terhambat dan arus barang tersendat. Karena itu, keberadaan Jembatan Besuk yang baru ini akan menjadi jalur alternatif yang lebih aman,” terang mantan Menteri Sosial RI itu.
Khofifah juga mengimbau seluruh masyarakat sekitar agar ikut menjaga dan merawat fasilitas publik tersebut. “Apa yang kita resmikan hari ini adalah aset kita bersama. Tolong dijaga dan dirawat agar manfaatnya bisa dirasakan lebih lama,” pesannya.
Selain meresmikan Jembatan Besuk, Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu juga meninjau sejumlah proyek infrastruktur lain di Bondowoso dan Banyuwangi. Di antaranya, pembangunan paving jalan lingkungan di Desa Badean senilai Rp197,8 juta dengan durasi pekerjaan 45 hari kalender. Ia juga meresmikan perbaikan akses jalan Desa Bulurejo–Sambimulyo, berupa pemasangan paving dan dinding penahan tanah sepanjang 2,5 kilometer dan lebar 4 meter.
Masih di kesempatan yang sama, Khofifah turut meresmikan Jembatan Sidodadi di Desa Bulurejo, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, dengan panjang 6 meter dan lebar 3 meter. Termasuk penyelesaian outlet drainase di desa tersebut. Seluruh proyek itu didanai dari APBD Provinsi Jatim 2025 dan telah rampung 100 persen.
Sementara itu, Agus (55), warga Desa Besuk, mengungkapkan rasa syukurnya atas selesainya pembangunan jembatan. “Alhamdulillah, sekarang jembatannya bagus dan lebih lebar. Dulu kalau hujan besar airnya sering meluap. Terima kasih Bu Khofifah, sekarang kami lebih aman dan lancar,” ujarnya dengan wajah sumringah.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin










