JAKARTA, RadarBangsa.co.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kesekian kalinya menegaskan, taat konstitusi dan mengikuti kehendak rakyat dalam merespons usulan tiga periode. Pernyataan tersebut disampaikan di depan para relawannya pada acara Musyarah Rakyat (Musra), Bandung, Jawa Barat (Jabar), pada Minggu (28/8/2022).
Dikutip dari berbagai sumber “Saya ulangi, saya taat konstitusi dan kehendak rakyat,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini. Musra digelar relawan Pro Jokowi (Projo) dengan agenda menampung aspirasi tentang calon presiden (capres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Untuk ini, Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) DR Jerry Massie, mA, PhD mengatakan Jokowi plin-plan dan tidak konsisten dengan pernyataan “taat konstitusi.”
“Saya pikir, Jokowi pemimpin plin-plan dan no consistency atau tak konsisten dengan ucapannya beberapa waktu lalu,” ucapnya, Senin (29/8/2022).
Dan sebelumnya, pertengahan 2021 sempat mengecam dengan tegas wacana tiga periode. Menurutnya, usulan itu tidak ubahnya ingin menampar mukanya, ingin mencari muka dan mau menjerumuskannya.
Masih Jerry, dengan menilai Jokowi tidak tergoda dengan rayuan tiga periode lantaran bisa merusak demokrasi dan warisan pemerintahan. Sayangnya, pernyataan yang kerap berubah membuat Jokowi bak terpengaruh oleh relawannya.
“Di hati berkata lain, tapi mulutnya berkata lain. Jadi, dia harus tegas dan disiplin. Kalau dia setuju (tiga periode) dia melawan PDIP yang tegas menolak, seakan-akan dia lari dari komitmen partai,” ungkapnya.
Pengamat politik AS ini mengingatkan, rata-rata masa bakti kepemimpinan di negara demokrasi lainnya hanya dua periode seperti di Meksiko, India, dan Amerika Serikat (AS).
“Menurut saya, tak perlu mengungkit masa jabatan tiga periode. Ada rencana Jokowi jadi cawapres Prabowo? Jadi, tak usah lagi membicarakan soal tiga periode, nanti merusak pemerintahannya sendiri,” tegasnya.
Menurut Jerry, jika Jokowi maju dengan Prabowo bisa saja mencederai demokrasi dan menurunkan kredibilitas PDIP yang menolak jabatan 3 periode.
Jokowi tetap komitmen tak perlu banyak komentar 3 periode. Di satu sisi dia menolak di dua sisi dia mendukung.
“Jangan samakan kita dengan China dan Korea Utara! Mereka mau 4 atau 5 periode presiden atau perdana menteri bisa,” pungkasnya.