Jokowi Resmikan Smelter Freeport, Adhy Optimis Ekonomi Jatim Melesat

- Redaksi

Senin, 23 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, mendampingi Presiden Joko Widodo dalam peresmian pabrik pengolahan hasil tambang (smelter) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kabupaten Gresik pada Senin (23/09).

Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, mendampingi Presiden Joko Widodo dalam peresmian pabrik pengolahan hasil tambang (smelter) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kabupaten Gresik pada Senin (23/09).

SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, mendampingi Presiden Joko Widodo dalam peresmian pabrik pengolahan hasil tambang (smelter) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kabupaten Gresik pada Senin (23/09). Acara ini ditandai dengan penekanan sirine dan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi, diiringi oleh Pj Gubernur Adhy.

Setelah peresmian, Pj Gubernur Adhy mengungkapkan bahwa keberadaan smelter Freeport di Gresik akan memberikan dampak besar bagi masyarakat Jawa Timur, terutama warga di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik.

“Smelter ini akan menghasilkan efek berantai yang diyakini mampu meningkatkan ekonomi masyarakat, baik di Gresik maupun di seluruh Jawa Timur,” ujarnya.

Secara ekonomi, nilai investasi kumulatif dari smelter yang berdiri di lahan seluas 104 hektar ini mencapai USD3,7 miliar atau sekitar Rp58 triliun. Industri ini menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dengan kontribusi 31,54 persen, diikuti sektor perdagangan sebesar 19,01 persen.

Baca Juga  Antisipasi Penularan Covid-19 saat Pilkades Serentak, Pemkab Pekalongan Terapkan Jemput Bola

Industri logam dasar, barang logam selain mesin dan peralatannya, memberikan sumbangan besar bagi investasi di Jawa Timur, dengan total nilai Rp14,3 triliun yang berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Selain dari investasi, Adhy juga menyebut bahwa pembangunan smelter ini telah menyerap sekitar 40 ribu tenaga kerja. Dari seluruh tenaga kerja yang terlibat, 99 persen merupakan pekerja dari Indonesia, dengan 70 persen berasal dari Jawa Timur.

“Hal ini berarti telah menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat Jawa Timur, khususnya bagi mereka yang tinggal di sekitar area smelter,” jelasnya.

Baca Juga  Peringati Sumpah Pemuda Ke-94, Bupati Lamongan : Momentum Semangat Kebersamaan Membangun Bangsa

Dampak ekonomi lainnya juga datang dari sektor pajak. Adhy menjelaskan, akan ada tambahan dua jenis pajak yang muncul dari pembangunan smelter ini, yakni Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) serta Pajak Air Permukaan dan Air Tanah. Untuk pajak MBLB, smelter membutuhkan bahan baku seperti batu gamping, dolomit, dan pasir kuarsa, yang sebagian besar diambil dari wilayah Gresik, Lamongan, Tuban, dan Bojonegoro.

Sedangkan kebutuhan air untuk smelter akan dipasok oleh SPAM Umbulan melalui PDAM Gresik dengan kapasitas 150 liter per detik. Adhy juga mencatat, kebutuhan bahan baku mencapai 3 juta ton per tahun untuk smelter PTFI dan PT Smelting, yang akan meningkatkan pendapatan pajak daerah dan provinsi.

Presiden Jokowi dalam sambutannya menyatakan bahwa peresmian smelter ini merupakan langkah Indonesia menuju negara industri maju. Upaya ini diharapkan mampu menambah penerimaan negara hingga Rp80 triliun.

Baca Juga  Menteri Tjahjo Dorong PPATK Optimalkan Reformasi Birokrasi

“Saya hitung, penerimaan negara akan mencapai sekitar Rp80 triliun dari PT Freeport Indonesia, melalui dividen, royalti, dan pajak daerah,” kata Jokowi.

Presiden juga mendorong perusahaan tambang lain yang belum memiliki smelter untuk segera membangunnya, agar penerimaan negara dapat meningkat.

“Jika lebih banyak perusahaan yang memiliki smelter, penerimaan negara kita akan jauh lebih besar dibandingkan jika kita hanya mengekspor bahan mentah,” tegasnya.

Jokowi menambahkan, pembangunan smelter adalah bagian dari strategi hilirisasi yang bertujuan mengalihkan pertumbuhan ekonomi dari yang berbasis konsumsi domestik menjadi lebih produktif melalui sektor industri. “Kami ingin beralih ke pertumbuhan ekonomi yang berbasis produksi dan produktivitas,” tutupnya.

Penulis : Nul

Editor : Zainul Arifin

Berita Terkait

BRI Dorong UMKM Lamongan Maju Lewat Klasterkuhidupku
DPU CKPP Banyuwangi : Targetkan Rampung Tahun ini Pembangunan Jembatan Karangdoro Terus Dikebut
Calon Bupati Sidoarjo H Subandi Hadiri Doa Bersama di Desa Plumbungan
Pj Gubernur Jatim Adhy Salurkan Bantuan Air Bersih untuk Warga Blitar Terdampak Kemarau
Pj Gubernur Adhy Salurkan Bansos dan Alat Bantu Disabilitas di Blitar
Jelang Hari Jadi ke-79 Jawa Timur, Pj Gubernur Adhy Karyono Pimpin Ziarah di Makam Bung Karno
Geber Sidoarjo, 15 Ribu ASN Serentak Kerja Bakti Bersihkan Kota
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono Buka Orientasi PPPK Angkatan 101-110
Jokowi Resmikan Smelter Freeport, Adhy Optimis Ekonomi Jatim Melesat

Berita Terkait

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 10:51 WIB

BRI Dorong UMKM Lamongan Maju Lewat Klasterkuhidupku

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 09:25 WIB

DPU CKPP Banyuwangi : Targetkan Rampung Tahun ini Pembangunan Jembatan Karangdoro Terus Dikebut

Jumat, 4 Oktober 2024 - 16:04 WIB

Pj Gubernur Jatim Adhy Salurkan Bantuan Air Bersih untuk Warga Blitar Terdampak Kemarau

Jumat, 4 Oktober 2024 - 15:13 WIB

Pj Gubernur Adhy Salurkan Bansos dan Alat Bantu Disabilitas di Blitar

Jumat, 4 Oktober 2024 - 13:55 WIB

Jelang Hari Jadi ke-79 Jawa Timur, Pj Gubernur Adhy Karyono Pimpin Ziarah di Makam Bung Karno

Berita Terbaru

Kepala BRI Unit Pucuk, Mochamad Afnan Zainuri, saat menyerahkan bantuan program Klasterkuhidupku

Ekonomi

BRI Dorong UMKM Lamongan Maju Lewat Klasterkuhidupku

Sabtu, 5 Okt 2024 - 10:51 WIB