KENDAL,RadarBangsa.co.id – Kehadiran Kawasan Industri Kendal (KIK) menjadi angin segar bagi pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Selain mendorong industrialisasi daerah, keberadaan kawasan tersebut juga membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat, mulai dari sektor ketenagakerjaan hingga usaha mikro di sekitar area industri.
Direktur Eksekutif KIK Juliani Kusumaningrum mengatakan, hingga saat ini sebanyak 135 perusahaan telah bergabung di kawasan tersebut. Dari jumlah itu, 51 perusahaan sudah beroperasi, sementara 37 lainnya masih dalam tahap konstruksi.
“Kami optimistis kehadiran KIK akan membawa dampak besar bagi Kendal. Banyak peluang baru yang muncul, baik untuk tenaga kerja lokal maupun pelaku usaha kecil di sekitar kawasan,” ujar Juliani dalam keterangan tertulis, Selasa (11/11/2025).
Juliani menjelaskan, sebagian besar perusahaan yang beroperasi di KIK bergerak di sektor padat karya berteknologi tinggi, seperti tekstil, garmen, apparel, dan elektronik. Keberadaan industri tersebut mendorong peningkatan kebutuhan tenaga kerja, terutama dari wilayah Kendal dan sekitarnya.
“Tenaga kerja lokal menjadi prioritas. Kapasitas produksi perusahaan terus meningkat, dan itu berarti kebutuhan sumber daya manusia juga semakin besar,” kata Juliani.
Untuk memperluas kesempatan kerja, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal bersama KIK juga menggelar mini job fair pada April lalu.
Job fair diikuti 15 perusahaan, di mana 12 di antaranya merupakan perusahaan di KIK, membuka ribuan lowongan kerja dari berbagai posisi.
“Kegiatan seperti ini membuka peluang besar bagi masyarakat Kendal agar bisa bekerja di perusahaan besar tanpa harus merantau,” tambah Juliani.
Selain lapangan kerja, geliat industri di KIK juga menciptakan peluang usaha baru bagi warga sekitar. Sektor kuliner, transportasi, penyewaan kos, hingga jasa pendukung logistik mulai tumbuh seiring meningkatnya aktivitas industri.
“Kebutuhan perusahaan dengan para pencari kerja. Harapannya, peluang yang dibuka KIK ini bisa dimanfaatkan maksimal oleh masyarakat Kendal,” ujar Juliani.
“Kehadiran KIK tidak hanya membuka lapangan kerja, tapi juga membangun ekosistem ekonomi baru di Kendal,” tutur Juliani.
Dengan berkembangnya investasi dan industri di kawasan tersebut, KIK kini dipandang sebagai motor baru pertumbuhan ekonomi Kendal.
“Sekaligus simbol transformasi daerah dari sektor agraris menuju industri modern yang berdaya saing tinggi,”beber Juliani.
Penulis : Rob
Editor : Arifin Zaenul










