CIBINONG-CIANJUR, RadarBangsa.co.id – Mewujudkan masyarakat desa Mekarmukti yang sejahtera, kesehatan terjamin, religius, generasi berpendidikan tinggi dan berbudaya, infrastruktur desa yang mumpuni, merupakan cita-cita besar A. Somantri sebagai kepala desa Mekarmukti, kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
Kepedulian, keramahan, dan kedermawanannya mendorong semangat masyarakat desanya untuk lebih dan lebih berkarya sehingga perubahan dan kemajuan perekonomian masyarakat desa Mekarmukti naik secara signifikan.
Desa Mekarmukti dengan jumlah penduduk 3.400 jiwa lebih, 934 kepala keluarga (KK), tersebar di 15 Rukun Tetangga (RT), 5 Rukun Warga dan 5 dusun. Semuanya mayorita petani.
Kepala desa Mekarmukti A. Somantri didampingi sejumlah perangkat desa di ruang tamu kantor desa menceritakan kepada Jurnalis RadarBangsa.co.id saat bersilaturrahim ke kantor desa Mekarmukti, Selasa (20/01/2021) tentang bagaimana cita-cita besarnya mensejahterakan masyarakat, baik dalam suasana ditimpa musibah seperti covid-19, apalagi dalam suasana normal.
Perhatian dan kebijakan A. Somantri melalui desa terhadap masyarakat dalam bidang pendidikan mulai dari pendidikan non formal seperti PAUD/TK, Madrasah Diniah Awaliyah (MDA) cukup tinggi.
Apalagi pendidikan ditingkat formal seperti SD, SLTP, SLTA, dan bahkan Perguruan Tinggi sehingga menjadi seorang serjana, setelah serjana kembali lagi kedesa untuk bersama-sama membangun desa Mekarmukti, semuanya mendapatkan perhatian khusus.
Dalam hal kesehatan masyarakat desa Mekarmukti, waktu 24 jam sehari semalam itu terasa kurang dalam memberikan perhatian terhadap masyarakat.
Ketika hari ini banyak desa-desa membeli mobil ambulan melalui dana desa untuk membawa warga ke rumah sakit maupun puskesmas, desa Mekarmukti lebih duluan mengadakan dengan memakai modal sendiri.
Demikian juga dengan pembiayaan berobatnya, kita selalu memperhatikan, lansia demikian juga dapat perhatian, apa yang bisa kita bantu ya kita bantu sesuai dengan kemampuan kita. Paparnya
Dalam peningkatan perekonomian masyarakat, itu adalah salah satu dari cita-cita besar saya, sehingga masyarakat sebelumnya tidak berkemampuan menjadi berkemampuan dan berpunya.
Sekarang secara tidak langsung saya mengajak masyarakat untuk mengolah lahan masing-masing dengan bertanam jeruk lemon, dan kita contohkan.
Keuntungan dari menanam jeruk lemon ini sangat besar sekali, secara pribadi kita telah menanam 10 hektar lahan dengan tanaman jeruk lemon ini dan sudah berumur 8 (delapan) bulan.
Dalam perharinya masyarakat kita ada sekitar 30 orang menjadi tenaga kerja kita. Itu semua adalah sebagai bentuk perwujudan pengapdian pada desa Mekarmukti.
Sekarang, kita lagi merehap kantor desa, itu juga dilakukan bagaimana dalam pelayanan terhadap masyarakat lebih prima lagi.
Masyarakat jika ada urusan di kantor desa, mereka harapan kita nyaman.
Dalam bidang keagamaan ditengah-tengah masyarakat, melalui kebijakan kita didesa bersama MUI desa, bagaimana para dkm, ustadz, atau ulama-ulama itu serius mengurus tugas masing-masing. Masjid disetiap waktu shalat kita harapkan selalu berkumandang suara azan. Anak-anak tetap mengaji atau baca qur’an, sehingga desa terasa religius.
Demikian juga dalam bentuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di desa kita, itu lebih serius memperhatikannya. Karena baiknya infrastruktur jalan dan jembatan didesa ini, secara otomatis perekonomian warga meningkat. Namun berkenaan dengan perbaikan jalan kabupaten didesa Mekarmukti ini, inilah keadaannya sekarang.
Kita berharap disetiap tahunnya ada peningkatan-peningkatan dimasyarakat desa Mekarmukti ini, baik itu peningkatan terhadap pisik desa maupun perubahan perekonomian warga lebih baik, kesehatan terjaga, pendidikan meningkat, sehingga SDM masyarakat kita akan lebih dari sebelumnya.
Kebijakan kita terhadap sosial budaya, bergotongroyong adalah budaya dasar masyarakat Mekarmukti, sehingga berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.
(A.E. Nasution)