SAMPANG, RadarBangsa.co.id – Aplikasi baru data sebaran Covid-19 milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang Madura Jawa Timur untuk yang kesekian kalinya gagal di launching
Padahal tiga Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Kepala BPBD, Plt Kepala Dinkes dan Plt Kepala Diskominfo berjanji senin 10/8 akan di launching
Namun Aplikasi dan grafis sebaran Covid-19 yang diumumkan ke publik senin 10/8 tetap milik Diskominfo
Saat dikonfirmasi Plt Kepala Diskominfo Sampang mengakui jika Aplikasi yang digunakan masih milik Diskominfo
“Mungkin masih proses penyesuaian Costum dengan pedoman yang baru,”ujarnya senin 10/8
Ia mengarahkan konfirmasi langsung kepada Kepala BPBD Sampang
Namun sayangnya walaupun sudah dikonfirmasi melalui Handpone berkali kali senin 10/8, bahkan saat dikonfirmasi kembali selasa 11/8 Anang Djoenaedi Kepala BPBD Sampang enggan untuk memberikan konfirmasi
Sebelumnya pada pertengahan mei 2020 Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten melalui BPBD melakukan pengadaan Aplikasi baru data sebaran Covid-19
Aplikasi yang informasinya menelan biaya 90 juta itu dinilai lebih canggih dari yang lama dan menggunakan anggaran penanganan Covid-19 Sampang
Atas dibelinya Aplikasi baru, 25/5 Diskominfo menutup Aplikasi lama tanpa ada pemberitahuan ke publik khususnya insan media
Sehingga masyarakat maupun insan media kesulitan mengakses perkembangan sebaran Covid-19
Namun sampai pertengahan juli 2020 Aplikasi itu belum di fungsikan
“Mohon maaf mas terjadi miskomunikasi, Aplikasi baru sudah di coba dan belum maksimal sehingga Aplikasi yang lama akan dibuka kembali,”ujar mantan Jubir Gugus Tugas saat itu
Padahal pengakuan dari pihak penyedia Aplikasi yang enggan disebutkan inisialnya dan informasinya merupakan Alumni Universitas Negeri di Surabaya, pasca presentasi Aplikasi itu.sudah bisa di fungsikan
Kemudian pada 6/8 ketiga Pimpinan OPD yang perannya cukup vital di Gugus Tugas Kabupaten kembali berjanji senin 10/8 Aplikasi itu akan di Launching
Namun rupanya ketiga Pimpinan OPD ini belum bisa mempertanggung jawabkan janjinya dan alhasil Aplikasi baru yang dinilai canggih itu kembali mangkrak.
(Her)