Kenzho Learning Centre, Solusi bagi ABK

SIDOARJO, RadarBangsa.co.id – Situasi pandemi yang belum tahu kapan berakhir, membuat kalangan milenial alumni sarjana psikologi terpanggil untuk ikut berkiprah. Dimotori Ardi Hamzah, A.Md, OT, SPsi dan Farra Lailatus Sa’idah, S.Psi, M.Psi melalui lembaga Kenzho Learning Centre (KLC), Sabtu (9/6/2021), membuka layanan terapi terpadu bagi anak berkebutuhan khusus (ABK).

Menurut CEO KLC, Ardi Hamzah, kesepakatan rekan-rekan lulusan psikologi terlibat dalam layanan terapi terpadu untuk lebih mencarikan solusi terbaik dalam penanganan problem ABK yang sering terabaikan atau pihak keluarga belum memahami potensi dan perilaku dari ABK.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah, setelah konsultasi dengan dosen, khususnya ibu Dra. Mierrina, M. Si, Psikolog dan arahan Ketua Yayasan Dua Cahaya, abah Makin Rahmat, kami diberikan kesempatan mempersatukan visi, misi, dan kepedulian dalam penanganan ABK,” kata Ardi, usai tasyakuran pembukaan KLC di kompleks TK Cahaya Kita, Perumahan Magersari Permai, Sidoarjo, Sabtu malam.

Lanjut Farra, awal 2019 mulai dilakukan penjajakan dalam penanganan ABK di kawasan Surabaya melibatkan 4 terapis. Kemudian melebar di wilayah Sidoarjo. Sayang, saat Covid-19 merebak, gerak layanan terapi terpadu melalui home teraphy, guru shadow (pendamping ABK di sekolah), bimbingan test potensi akademik, test IQ, dan les privat mengalami penurunan.

“Sebetulnya berbagai problem terjadi, karena tidak semua orangtua dalam kondisi pandemi Covid-19 bisa menerima dilakukan terapi. Mereka memilih berhenti, sehingga terjadi kekosongan. Terjadi, masalah juga ketika proses belajar dilakukan secara daring (online). Problem inilah yang memotivasi KLC bangkit dan mulai mendapatkan klien,” papar Farra, alumni S-1 UINSA Surabaya ini.

Hingga saat ini, KLC sudah menangani 26 klien baik untuk wilayah Surabaya atau Sidoarjo. Ardi membawahi areal Surabaya dan Farra sebagai koordinator kawasan Sidoarjo dan sekitarnya. Layanan terapi terpadu meliputi layanan terapi perilaku, wicara, okupasi, sensori integritas, dan terapi edukasi. Sedang layanan terpadu, mengenai assessment dan konseling, tes IQ, pendekatan brain GYM (senam otak) dan bimbingan TPA (Test Potensial Akdemik).

“Dari anak-anak yang kami tangani, Alhamdulillah hasilnya memuaskan. Jadi, home teraphy yang telah kami lakukan melalui terapi-terapi yang telah terprogam dari hasil asesmen. Menjadikan tempat untuk melakukan terapi tidak hanya bisa ditangani dengan pelayanan di rumah, namun juga di tempat kami sebagai salah satu alternatif untuk orang tua yang kesulitan menyediakan tempat. Klien yang biasa kami tangani bermaca-macam, seperti autis, ADHD, ADD, down syndrome (kelainan genetik), gangguan belajar, dan gangguan motoric dengan menekankan pada perbaikan perilaku, pembentukan karakter, kemampuan kognitif dan kemandirian,” ulas Ardi.

Mierrina selaku dosen UIN Sunan Ampel dan pembimbing, mengaku bangga dengan kiprah mahasiswanya yang mampu menerapkan ilmunya dalam praktek di lapangan dan mendapatkan respon positif. “Jujur, di tengah kondisi yang belum menentu, anak-anak saya berani terjung langsung. Ini luar biasa. Begitu mereka minta restu, langsung saya dukung. Urusan badan hukum menyusul, yang penting sudah teruji,” pungkasnya.

(***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *