MOJOKERTO, RadarBangsa.co.id – Kerabat dari dua korban ledakan yang terjadi di rumah anggota polisi Aiptu Maryudi, yakni Luluk Sudarwati (41) dan anaknya Kaffa (3), mengungkapkan aktivitas terakhir korban sebelum peristiwa tragis tersebut terjadi, yang menewaskan ibu dan anak balita ini terjadi di rumah Luluk, yang berlokasi di belakang kediaman Aipda Maryudi di Sumolawang Kidul, Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.
Samsul, kerabat korban, mengungkapkan bahwa sebelum peristiwa tersebut, Luluk dan anaknya sedang menonton televisi di ruang tamu rumahnya. “Luluk tertimpa tembok tingkat yang berada di sebelah timur depan ruang TV Luluk,” kata Samsul saat dikonfirmasi pada Senin (13/1/2025).
Samsul menjelaskan bahwa rumah Luluk berada tepat di belakang rumah Aiptu Maryudi, yang diduga menjadi sumber ledakan tersebut. Menurutnya, ledakan yang terjadi kemungkinan besar disebabkan oleh korsleting barang elektronik yang ada di rumah Aipda Maryudi. “Iya, rumah almarhum berada di belakang rumah Pak Maryudi,” tambah Samsul.
Samsul juga mengungkapkan bahwa Aiptu Maryudi, yang dikenal dengan kegemarannya merakit alat-alat sound system, sering kali menghabiskan waktu setelah dinas dengan beraktivitas di belakang rumahnya. “Pulang dinas biasanya merakit sound, alat-alat sound banyak di belakang, seperti solder dan lain-lain,” jelas Samsul, yang menduga bahwa aktivitas tersebut bisa menjadi pemicu terjadinya korsleting yang menyebabkan ledakan.
Peristiwa ini menambah panjang deretan insiden ledakan yang terjadi akibat masalah kelistrikan dan barang elektronik. Meskipun penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan oleh pihak berwenang, dugaan sementara menunjukkan bahwa adanya korsleting listrik di rumah Aiptu Maryudi menjadi faktor utama terjadinya ledakan yang menewaskan dua korban tersebut.
Keluarga dan kerabat korban masih berduka atas kehilangan yang mendalam. Polisi terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti dari ledakan yang merenggut nyawa Luluk dan anaknya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin