SIDOARJO, RadarBangsa.co.id – Calon Gubernur Jawa Timur Nomor Urut 2, Khofifah Indar Parawansa, berkunjung ke usaha batik khas Sidoarjo, Lintang Sari Kenongo, di kawasan Sarirogo, Kecamatan Sidoarjo, pada Kamis (31/10/2024). Di lokasi ini, Khofifah mengamati langsung proses produksi batik yang dikerjakan oleh warga setempat, melibatkan ibu-ibu sekitar dan juga membuka kesempatan magang bagi siswa SMK yang ingin belajar mendesain batik khas Sidoarjo.
“Melestarikan batik sejatinya adalah menjaga warisan budaya. Setiap batik membawa filosofi unik. Hal yang paling menarik dari batik bagi saya adalah kisah di baliknya. Menikmati batik, berarti memahami makna dan filosofinya,” ungkap Khofifah.
Ia juga menekankan bahwa setiap daerah di Jawa Timur memiliki ciri khas batik yang berbeda, mulai dari batik Madura, Sumenep, hingga Banyuwangi dan Pacitan, yang semuanya memiliki keunikan baik dalam desain maupun warnanya.
“Keistimewaan dari budaya kita salah satunya tercermin dari batik yang mereka hasilkan. Yang menarik di sini adalah adanya sinergi kuat dengan dunia pendidikan, terutama melibatkan anak-anak SMK untuk magang,” ujar Khofifah.
Selama kunjungan, Khofifah berdialog langsung dengan siswa-siswi SMK yang sedang magang. Para siswa ini belajar menerapkan ilmu yang mereka dapatkan di sekolah dengan mendesain batik langsung di atas kain.
“Program ini menunjukkan adanya keterkaitan antara dunia pendidikan dan industri. Para siswa bisa mempraktikkan apa yang mereka pelajari di sekolah ke dalam dunia kerja, dan ini menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi mereka,” tambah Khofifah.
Proses pembuatan batik di tempat ini cukup memakan waktu, mulai dari satu hingga tiga bulan, karena semua dikerjakan secara manual. Hasil akhirnya dijual dengan harga mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Khofifah pun berkomitmen untuk mendukung pengembangan pasar bagi produk batik di Jawa Timur, terutama bagi usaha rumahan seperti di Sarirogo.
“Kami akan dorong akses pasar yang lebih luas. Pada periode pertama, kami menetapkan kebijakan agar ASN Pemprov Jatim mengenakan tenun dan batik Jatim pada hari tertentu. Jika ini dapat diterapkan di tingkat kabupaten dan sekolah, maka akan memperkuat para produsen batik lokal,” tutup Khofifah.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin