Kericuhan Konferensi GMNI Surabaya di Semolowaru Akibat Dukungan Ageng Dendy Jadi Calon Ketum GMNI

Ageng Dendy Setyawan (IST)

SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Gelaran Konferensi Cabang DPC GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) Surabaya yang ke-XXII di Wisma Marinda (Markas GMNI Surabaya, red) Jl. Semolowaru, Rabu 16 November 2022 berlangsung ricuh.

Salah seorang anggota GMNI mengungkapkan motif dibalik kericuhan itu. Dia membenarkan kalau ada intervensi salah satu partai politik peserta pemilu 2024 yang telah mengusung seorang capres.

Bacaan Lainnya

“Saya nggak perlu sebut nama partai. Udah ada berita dimana mana kalau konferensi cabang ada parpol sama preman yang membuat organisasi GMNI jadi terkesan nggak independen.” ujar anggota Gmni yang enggan disebutkan namanya di Surabaya pada kamis (17/11/22).

Selain melibatkan parpol dan kelompok preman, kelompok yang memaksakan konferensi punya tujuan agar bisa mengusung sekjen DPP GMNI saat ini Ageng Dendy Setyawan menjadi ketua umum DPP GMNI 2023-2025.

“Sejauh ini ketua ravi dianggap nggak bisa membawa kepentingan itu (mengajukan ageng dendy jadi ketua umum GMNI, red). Maka kubu yusril ingin menendang ketua ravi bersama kita komisariat yang setia kepada kepemimpinannya” ujarnya dengan penuh amarah.

Dia mengatakan bahwa konferensi cabang kemarin sangat bobrok. ketua ravi hafids maheswara pun tidak tahu kalau ada konferensi cabang. “Yang menginisiasi konferensi cabang itu sekretarisnya ravi yang bernama ahmad yusril. Maka dari itu kami tidak mengakui hasil konfercab dan masih mengakui ravi hafids sebagai ketua” tandasnya.

Sebelumnya pada hari rabu (16/11/2022) menurut beberapa peserta, panitia pelaksana konferensi cenderung tidak transparan dalam menginformasikan tentang agenda konferensi tersebut. Sehingga beberapa komisariat dari sejumlah kampus di Surabaya belum bisa mempersiapkannya secara matang.

Konferensi yang diharapkan bisa menjadi wadah suara-suara akar rumput, malah tidak diwadahi. Akibat dari situasi ini adalah lahirnya beberapa barisan sakit hati yang merasa gagasannya dimarjinalkan.

“Konferensi ini sudah tidak layak, kami merasa dipotong oleh beberapa oknum. Bahkan ketika di dalam, ketua (Ravi Hafidz Maheswara, red) sudah skorsing forum tersebut karena cacat formil.” Ujar Muhammad Iqbal, salah satu peserta.

Ketokan palu oleh Ketua GMNI Surabaya juga tidak diindahkan oleh panitia. Beberapa di antara mereka malah membuka forum itu lagi. Padahal, sebagaimana layaknya dalam sebuah berorganisasi, tentu ini tidak dibenarkan. “Sebuah forum yang sudah diskorsing baru dinyatakan sah apabila forum dibuka oleh pihak yang menyekorsing,” Sambung Iqbal.

Ketegangan juga bertambah dengan kehadiran beberapa orang yang diduga preman sedang asyik menenggak minuman keras di depan pintu gerbang Gedung Marinda.

“Keterlibatan para preman dalam agenda-agenda partai politik merupakan praktik yang wajar. Tetapi tidak menjadi wajar apabila preman-preman dilibatkan demi mengamankan agenda politik organisasi kemahasiwaan,” Ungkap salah satu peserta konferensi.

“Saya melihat sendiri adanya beberapa orang melingkar sembari meminum minuman keras di depan pintu gerbang Gedung Marinda. Preman yang berkedok mahasiswa itu mencegah perwakilan-perwakilan yang bukan dari kelompok yang dikehendaki untuk masuk dalam konferensi.” paparnya.

Karena situasi yang tidak kondusif tersebut, beberapa komisariat dari sejumlah kampus memutuskan hengkang dari forum konferensi. Mereka menilai, forum itu sudah tidak sah, apalagi forum itu dibuka kembali tanpa sepengetahuan Ketua GMNI Surabaya.

“Gini lo mas, forum itu kan sudah diskorsing sekitar pukul 23.30 (WIB), lalu pak ketua (Ravi Hafidz Maheswara, red) memutuskan pergi dari forum, lha kok tiba-tiba forum itu dibuka kembali oleh panitia pukul 01.30 (WIB), ini kan tidak sah? Sama saja forum itu menganggap mas Ravi itu bukan siapa-siapa.” terang Sulthoni salah seorang anggota GMNI.

Diketahui konferensi ini melahirkan kepemimpinan baru yaitu ketua prima dwi zaldi dan sekretaris irsyad miftha. Sementara itu kubu ravi akan mengadakan konfercab sesegera mungkin.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *