NARINGGUL-CIANJUR, RadarBangsa.co.id – Ditengah keterbatasan anggaran, pemerintah desa Naringgul tetap melakukan langkah-langkah inovatif demi tercapainya target pembangunan desa.
Target pembangunan desa itu tidak muluk-muluk, yakni, desa sehat, desa pintar, desa makmur, desa demokratis, desa religius, sejahtera, dan berbudaya.
Berapapun nilai anggaran yang diterima, desa Naringgul tetap berinovasi dan melakukan perencanaan yang tepat, semuanya tertuang dalam RKP Desa.
Kepala desa Naringgul, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Amar Suherman kepada jurnalis RadarBangsa.co.id saat bersilaturrahim di desa Naringgul, kamis (28/01/2021) menceritakan, “implementasi program tidak cukup hanya menyediakan basis dukungan finansial terhadap masyarakat miskin, tapi juga mendorong usaha ekonomi desa dalam artian luas.
Penciptaan kegiatan-kegiatan yang membuka akses produksi, distribusi, dan pasar bagi masyarakat desa Nariggul untuk berkembang dan berkelanjutan.
Desa Naringgul dengan jumlah penduduk 4.379 jiwa, 1.368 kepala keluarga, tersebar di 37 Rukun Tetangga (RT), 11 Rukun Warga (RW), dan 4 dusun, mayoritas berpenghasilan dari pertanian.
“Kita sangat bersyukur, apapun status desa Naringgul hari ini, yang paling kita rasakan setelah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) kita beroperasi dan berjalan dengan baik, sesuai modal yang dimiliki, banyak sekali inovasi-inovasi yang bisa kita kerjakan.
“Bumdes merupakan lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintah desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan masyarakat dan potensi desa.
“BUMDes Naringgul bukan semata-mata untuk mencari keuntungan ekonomis atau laba, tapi meliputi pula manfaat sosial dan manfaat non ekonomi lainnya. Terang kades.
“Beberapa peluang pengembangan ekonomi desa melalui BUMDes dengan fokus menggerakkan potensi lokal, seperti; pemberdayaan ekonomi warga melalui pertanian, usaha gula semut.
“Usaha gula semut ini telah bekerjasama dengan PT SIDO MUNCUL, dan juga usaha gula merah (aren) milik masyarakat, depot air minum (isi ulang), pemberdayaan Gedung Olah Raga (GOR), keterampilan (kerajinan), peternakan berupa ayam potong, dan banyak lagi usaha-usaha atau produksi masyarakat yang di kelola dan di tampung BUMDes Naringgul, termasuk mengelola pasar desa di depan ini. Terang kades dengan wajah berseri-seri penuh rasa syukur dan kesuksesan.
“Menuju desa berstatus “berdaya dan mengalami kemajuan disektor ekonomi, infrastruktur, sosial, dan budaya, dapat kami capai dengan kebersamaan serta gotong royong.
“Alhamdulillah, kondisi desa Naringgul hari ini dan masa yang akan datang, harapan kita hendaknya jauh lebih baik daripada sebelumnya, berkat kebersamaan dan gotong royong tadi. Pinta kades.
Dari pantauan jurnalis RadarBangsa.co.id di lapangan, desa Naringgul merupakan desa layak untuk tempat “study tiru” bagi desa-desa se kabupaten Cianjur secara khusus, se Indonesia secara umum, karena desa ini telah menjalankan “tiga dimensi desa” sebagai kriteria desa mandiri, yaitu; dimensi lingkungan, dimensi sosial, dan dimensi ekonomi.
(AE. Nasution)