Khidmat Mengharap Berkah, Khofifah dan Rombongan Khataman Manaqib Syekh Abdul Qadir Al-Jailani Bersama Syekh Afeefuddin di Baghdad

Khofifah

KOTA BAGHDAD, RadarBangsa.co.id – Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, melaksanakan rangkaian perjalanan muhibah yang juga mencakup khataman manaqib Syekh Abdul Qadir Jailani. Acara ini dipimpin oleh Maulana Assayyid Assyech Afeefuddin Al Jailani, cicit Syekh Abdul Qadir Al Jailani.

Kegiatan manaqib yang berlangsung pada Rabu malam, 29 Mei 2024, dilaksanakan dengan khidmat dan penuh ketenangan, serta diisi dengan doa untuk kondisi Indonesia dan perdamaian dunia.

Bacaan Lainnya

“Kami berkesempatan untuk khataman manaqib yang dipimpin oleh Syekh Afeefuddin. Beliau membuka dan memulai manaqib, yang kemudian dilanjutkan oleh Gus Chafidzul Hakim, pimpinan jamaah sholawat Syubbanul Muslimin,” ujar Khofifah pada Kamis, 30 Mei 2024.

“Khataman manaqib ini sangat indah dan penuh kekhusyukan. Ini adalah upaya kami memohon keberkahan dan karomah dari Syekh Abdul Qadir Al Jailani, sembari mendoakan kebaikan bangsa dan perdamaian dunia,” tambah Khofifah, yang juga menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024.

Khofifah menekankan bahwa para waliyullah adalah hamba-hamba Allah yang saleh, dekat dengan-Nya, dan dipilih oleh Allah SWT. Banyak kisah hidup para wali yang telah dibukukan, termasuk manaqib Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Mengingat mereka adalah hamba-hamba pilihan Allah, maka sudah sewajarnya jika kita mencintai mereka.

Menurut Khofifah, salah satu cara menambah rasa cinta kepada para wali Allah adalah dengan membaca manaqib mereka. Melalui pembacaan manaqib, umat Muslim dapat mengenal kesalehan dan kebaikan mereka, serta meneladaninya.

“Dari sini kita dapat memahami bahwa membaca manaqib Syekh Abdul Qadir al-Jailani sangatlah baik. Apalagi, beliau dikenal sebagai sulthan al-awliya` atau pemimpin para wali,” jelas Khofifah.

Sebelum manaqib, Khofifah dan rombongan lebih dahulu berziarah ke makam sulthonil auliya Syekh Abdul Qadir Al Jailani. Di sana, Khofifah dipandu oleh Syekh Afeefuddin ke maqbaroh Syekh Abdul Qadir Al-Jailani untuk doa dan tawasul, serta diajak berkeliling komplek makam dan masjid Abdul Qadir Al-Jailani yang megah dan indah.

“Kami berziarah ke makam beliau pada hari pertama kami tiba di Baghdad. Saat itu, kami langsung diterima oleh Maulana Assayyid Assyech Afeefuddin Al Jailani di kantornya yang megah di kompleks makam dan masjid Syekh Abdul Qadir Al-Jailani,” ungkap Khofifah.

“Kami diterima dua kali, sebelum dan sesudah ziarah. Ini merupakan kebanggaan bagi kami karena beliau dengan ramah memberikan doa dan berkah kepada kami semua,” tegas Khofifah.

Sebagaimana diketahui, Syekh Abdul Qadir Al Jailani dikenal sebagai salah satu tokoh sufi terbesar dalam sejarah Islam dan dihormati oleh umat Muslim di seluruh dunia. Syekh Abdul Qadir Al Jailani merupakan seorang ulama fiqih bermazhab Hambali yang memiliki banyak karomah dan sangat dihormati oleh umat Muslim Sunni.

Ia dikenal sebagai Sulthonul Auliya atau raja para wali dan Al-Imam Al-Quthubul Aqthab, pemimpin dan penguasa seluruh wali di alam semesta. Syekh Abdul Qadir Al Jailani merupakan waliyullah yang paling agung dan keramat di antara para wali lainnya.

“Jasadnya memang sudah terkubur lebih dari delapan abad, namun nama dan teladan hidupnya tetap membekas kuat di kalangan umat Islam. Beliau adalah Sulthanul Auliya Syekh Abdul Qadir al-Jailani ra, ulama sufi dunia,” kata Khofifah.

Setelah ziarah, Khofifah banyak berdiskusi dengan cicit ke-33 Syekh Abdul Qadir Al Jailani, yakni Syekh Afeefuddin. Diskusi mencakup kondisi umat Muslim dunia, perkembangan Islam dan tasawuf, serta kondisi bangsa.

Khofifah menegaskan bahwa warga NU di Indonesia aktif mengikuti tariqah, pengajian dalam majelis manaqiban, dan tahlilan. Semua itu dilakukan sebagai upaya untuk semakin dekat kepada Allah dan bermunajat dalam kebaikan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *